Ilmuwan ITB Hidupkan Kembali Mikroskop Tua Berumur Satu Abad

19 Januari 2018 19:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mikroskop berumur satu abad di ITB. (Foto: Dok. ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Mikroskop berumur satu abad di ITB. (Foto: Dok. ITB)
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan teknologi, banyak instrumen kuno yang kemampuannya makin tertinggal. Padahal dengan sedikit sentuhan digital, instrumen tersebut dapat kembali mengabdi, membantu perkembangan ilmu pengetahuan. Dan hal itulah yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB).
ADVERTISEMENT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ITB (LPPM) menyelenggarakan sebuah pameran di aula barat dan aula timur ITB. Pada pameran yang berlangsung sejak Kamis (18/1) hingga Jumat (19/1) ini, FITB memamerkan sebuah alat mikroskop tua berumur 110 tahun yang telah mendapat sentuhan digital lewat sebuah alat bernama DESCOM (Digital Enhanced System Camera of Old Microscope).
Alat itu merupakan sebuah sistem yang dapat membuat mikroskop tua dapat bekerja layaknya instrumen yang lebih modern.
Sistem yang dikembangkan oleh Andri Subandrio, Dipl. Geol dari kelompok keahlian Geologi Terapan, itu mengubah mikroskop tua dengan cara menambahkan kamera digital dan layar monitor.
Mikroskop berumur satu abad di ITB. (Foto: Dok. ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Mikroskop berumur satu abad di ITB. (Foto: Dok. ITB)
"DESCOM itu mendayagunakan mikroskop tua yang sudah mati menjadi hidup kembali dan dipakai dengan (menyesuaikan pada) era digital," jelas Subandrio dikutip dari laman resmi ITB.
ADVERTISEMENT
DESCOM terdiri dari tiga alat utama, yaitu kamera digital, konverter, dan lampu LED.
Tantangan DESCOM
Mikroskop berumur satu abad di ITB. (Foto: Dok. ITB)
zoom-in-whitePerbesar
Mikroskop berumur satu abad di ITB. (Foto: Dok. ITB)
Sebenarnya cukup sulit untuk bisa menyesuaikan antara lensa mikroskop dengan lensa kamera. Hal ini dikarenakan keselarasan antara kedua lensa tersebut harus ditemukan agar DESCOM bisa bekerja.
Selain itu, untuk menghubungkan kamera dengan mikroskop dengan kamera diperlukan juga alat konverter. Subandrio menjelaskan bahwa untuk setiap jenis mikroskop yang berbeda diperlukan jenis konverter yang berbeda juga. Diameter lensa dan mikroskop juga mempengaruhi konverter yang digunakan.
Kelebihan DESCOM
Meski memiliki beberapa tantangan untuk digunakan, DESCOM memiliki keunggulan dalam banyak hal, yaitu efisiensi dana dan juga kemampuan mikroskop kamera yang mumpuni. Biasanya mikroskop kamera hanya memiliki kemampuan 1 megapixel, tetapi DESCOM dapat menggunakan kamera dengan kemampuan hingga 25 megapixel.
ADVERTISEMENT
Tetapi, keunggulan sebenarnya dari DESCOM adalah kemampuannya untuk membuat mikroskop-mikroskop lama yang berumur lebih dari 100 tahun itu dapat kembali digunakan dengan kualitas yang tak kalah dengan mikroskop modern.
Terobosan DESCOM ini sangat terasa manfaatnya dalam penelitian, pembelajaran, dan berbagai kegiatan lainnya. Mungkin terobosan seperti DESCOM inilah yang kita butuhkan ditengah kurangnya fasilitas yang tersedia saat ini.