Ilmuwan: Jika Alien Datang ke Bumi, Mereka Tak Bisa Bertahan Hidup

18 Juni 2021 7:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagian saya kupu-kupu yang disangka sebagai UFO alien. Foto: Dok. Google Maps
zoom-in-whitePerbesar
Bagian saya kupu-kupu yang disangka sebagai UFO alien. Foto: Dok. Google Maps
ADVERTISEMENT
Sudah sejak lama manusia mencari kehidupan lain di luar angkasa. Para peneliti mulai membuat berbagai teknologi canggih untuk mendeteksi mereka.
ADVERTISEMENT
Alien, begitulah kita menyebutnya, sering ditampilkan dalam serangkaian kejadian berbentuk pesawat terbang asing yang melintas dengan kecepatan tinggi. Sinyal yang dipancarkan mereka biasanya dijabarkan dalam angka-angka atau kode matematis.
Namun, para astronom, fisikawan, dan peneliti di Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) perlahan-lahan mulai berpaling dari gagasan yang menyatakan bahwa, kalau kita bertemu dengan kehidupan lain di luar angkasa, mereka akan sama seperti manusia.
Astronom senior di SETI Institue, Seth Shostak, berpendapat jika alien muncul ke Bumi, berdasarkan hukum fisika, maka mereka dengan segala bentuk dan kecerdasannya tak akan mampu bisa hidup di planet kita layaknya manusia.
Ilustrasi bentuk Oumuamua. Foto: Mark Garlick/Science Photo Library
“Setiap alien yang datang ke planet kita tidak mungkin hadir dalam bentuk kehidupan berbasis karbon, baik (alien itu) berbulu maupun tidak,” kata Dr Shostak, seperti dikutip IFL Science. “Kemampuan kognitif mereka mungkin tidak akan didukung oleh massa sel yang kita sebut otak. Mereka mungkin telah melampaui kecerdasan biologis dan memang melampaui biologi itu sendiri. (Tapi) mereka tidak akan hidup."
ADVERTISEMENT
Bagi manusia maupun alien, menyerahkan hidup dan keturunannya hanya untuk melakukan perjalanan antar-bintang dengan waktu yang sangat lama, dan kemudian hidup di planet lain, bukanlah ide bagus.
Jika kita memiliki bukti kuat tentang adanya kehidupan di Proxima Centauri b, planet yang ditemukan di zona layak huni Proxima Centauri dan dekat Bumi, akan sulit meminta orang-orang melakukan perjalanan ruang angkasa dengan pesawat generasi saat ini untuk pergi ke sana. Apalagi untuk mencapai ke sana bisa memakan waktu 75.000 tahun.
Meski peradaban alien mungkin jauh lebih maju dari manusia, mereka tetap harus memiliki teknologi untuk menjelajahi alam semesta yang luas, dan tetap beroperasi berdasarkan hukum fisika.
Ilustrasi alien. Foto: needpix
Jika mereka menemukan cara untuk mempercepat perjalanan alam semesta, itu membutuhkan biaya tidak sedikit karena memerlukan energi yang sangat besar, bahkan jarak antar-bintang yang terlampau jauh bisa mengancam kehidupan mereka di luar angkasa. Namun, kata Dr Shostak, jika kamu bersedia meluangkan waktu, kamu mungkin dapat melintasi jarak ini.
ADVERTISEMENT
“Mesin tidak akan rusak ketika terkurung di pesawat luar angkasa selama puluhan ribu tahun. Mesin tidak butuh makan, oksigen, sanitasi atau hiburan, dan mesin tidak akan menuntut meminta tiket pulang,” katanya.
Jadi, ada kemungkinan makhluk asing yang datang ke Bumi hanya mesin. Dr Shostak sebelumnya bertaruh bahwa dalam beberapa dekade mendatang, manusia akan menemukan kehidupan asing di luar angkasa, dengan mengembangkan teknologi pencarian yang lebih cepat.