Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Sudah sejak lama fenomena suara gemuruh, raungan, atau dentuman misterius dari langit menyambangi sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Dan sudah lama pula suara-suara misterius itu menjadi misteri tak terpecahkan.
ADVERTISEMENT
Kemunculan suara misterius terkadang disertai gempa bumi seperti yang terjadi di New Madrid pada 1811-1812 atau Januari 2020 kemarin. Suara itu sering terdengar seperti gemuruh, raungan, terompet, atau suara bising tak menentu. Suara-suara itu terkadang dikaitkan dengan suhu dingin alih-alih gempa bumi.
Pada tahun 2020, di tengah penguncian pandemi virus corona, sejumlah negara di dunia kembali disambangi suara aneh dari langit, termasuk suara terompet raksasa yang terdengar di Darth Vader di Bratislava.
Suara ledakan juga terdengar di Texas, di mana sebagian besar orang mengaku mendengar suara keras seperti angin dan guntur di tengah kesunyian karantina pandemi corona.
Pada 11 April 2020, dini hari, suara dentuman misterius mirip di Texas juga terdengar di sejumlah daerah di Jabodetabek, Indonesia. Sebulan kemudian, 21 Mei 2020, suara dentuman kembali terdengar di Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Suara booming ini hampir pernah menyambangi seluruh dunia, termasuk di delta Gangga dan Teluk Benggala, di Shikoku Jepang, serta Belgia. Suara dentuman keras juga diketahui sering terjadi di dekat Danau Seneca di wilayah Finger Lekas di New York. Dikenal sebagai Seneca Guns, suara misterius tersebut terdengar sangat keras hingga kadang-kadang menggetarkan jendela dan pintu rumah warga.
Untuk mengetahui dari mana sumber suara misterius itu, kini para ilmuwan melakukan serangkaian penelitian menggunakan data seismik dari EarthScope Transportable Array (ESTA) yang dilakukan di sekitar Amerika Serikat. Mereka membandingkan suara bising misterius dari tahun 2013 dan seterusnya.
Tim dari University of North Carolina di Chapel Hill, kemudian menelusuri kembali laporan berita dari North Carolina tentang munculnya suara bising misterius dari langit. Tim berharap dapat mencari sumber kebisingan dengan data seismo-akustik yang diambil dari ESTA. Hasilnya, mereka menemukan bahwa kebisingan itu tidak terkait dengan aktivitas gempa bumi.
ADVERTISEMENT
"Secara umum, kami percaya ini adalah fenomena atmosfer. Kami tidak berpikir itu berasal dari aktivitas seismik," kata peneliti Eli Bird kepada Live Science. "Kami berasumsi bahwa itu menyebar melalui atmosfer daripada tanah."
Dalam penelitiannya, mereka berfokus pada catatan data infrasonik, atau suara frekuensi rendah yang tidak terdengar oleh manusia. Dari situ, peneliti menangkap sinyal dengan frekuensi bervariasi, antara 1 dan 10 detik.
“Namun kami belum mengetahui dengan pasti suara-suara itu berasal, atau apakah suara-suara itu disebabkan oleh jenis kejadian yang sama di sekitar Bumi, kami belum tahu. Bisa jadi ledakan sonik dari pesawat yang memecahkan penghalang suara, bukan penyebab alami yang tidak diketahui,” kata peneliti.
Penjelasan paling mungkin adalah suara misterius berasal dari bolides di atmosfer. Ini terjadi ketika meteorit menghasilkan ledakan sonik di atmosfer atas sehingga tidak terlihat oleh mata dan yang terdengar hanya suaranya saja. Untuk saat ini, hingga lebih banyak data dikumpulkan, suara dentuman misterius dari langit belum terpecahkan.
ADVERTISEMENT