Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ilmuwan Temukan Kuburan Hiu di Dasar Laut, Berisi Ratusan Gigi Megalodon
9 Desember 2022 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan baru saja menemukan ‘kuburan’ hiu di dasar Samudra Hindia. Kuburan tersebut berisi sekitar 750 fosil gigi hiu yang mewakili hiu modern dan purba.
ADVERTISEMENT
Penemuan mengejutkan itu didapat selama eksplorasi laut di atas RV Investigator, sebuah kapal penelitian yang dioperasikan oleh badan sains nasional Australia , Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO).
Sebuah jaring pukat besar ditempatkan di kedalaman 17.000 kaki yang mengelilingi taman laut Kepulauan Cocos (Keeling). Ketika diseret, banyak gigi runcing dari berbagai spesies hiu berhasil ditarik.
Glenn Moore, kurator ikan di Museum Australia Barat, mengatakan bahwa saat eksplorasi dilakukan, dia berada di atas RV Investigator di lepas pantai Australia Barat di Taman Laut Gascoyne. Dia mencatat, gigi hiu juga ditemukan selama pelayaran, tetapi tidak dalam jumlah yang terlihat selama perjalanan Kepulauan Cocos (Keeling).
Dilansir Cnet, taman laut Kepulauan Cocos (Keeling) sendiri meliputi area seluas lebih dari 289.681 km persegi yang terletak di sebelah barat Australia dan Indonesia . Taman laut tersebut didirikan pada 20 Maret lalu oleh pemerintah Australia.
ADVERTISEMENT
Hiu, yang sebagian besar tulangnya adalah tulang rawan, memang tidak meninggalkan kerangka saat mereka mati. Umumnya yang tersisa hanyalah gigi dan sisik. Sisa-sisa tersebut digunakan para ilmuwan untuk membandingkan keanekaragaman hayati lautan di zaman dulu dan sekarang.
Temukan hiu spesies baru
Eksplorasi RV juga membuat penemuan baru dan penting di Gascoyne, yakni seekor hiu tanduk bergaris kecil yang mencolok. Berdasarkan penampilannya, hiu tersebut diyakini merupakan bagian dari keluarga hiu yang umumnya tidak berbahaya yang dikenal sebagai bullheads.
“Diperkirakan bahwa sekitar sepertiga dari spesies yang dikumpulkan dalam perjalanan survei keanekaragaman hayati baru-baru ini di RV Investigator mungkin baru dalam ilmu pengetahuan,” kata Will White, pakar hiu di CSIRO.