Ilmuwan Temukan Lebih dari 65.000 Danau Lelehan Es di Antartika Timur

30 September 2019 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung es di dekat Stasiun Davis, Antartika. Foto: Stephen Warren/AGU Jurnal Penelitian Geofisika: Oceans
zoom-in-whitePerbesar
Gunung es di dekat Stasiun Davis, Antartika. Foto: Stephen Warren/AGU Jurnal Penelitian Geofisika: Oceans
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan puluhan ribu danau lelehan es di tepi lapisan es Antartika Timur, dan ini bisa menjadi kabar buruk bagi umat manusia.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan dalam jurnal Science Reports, ahli geografi dari Durham University dan Lancaster University di Inggris menggunakan citra satelit beresolusi tinggi untuk mendokumentasikan lebih dari 5 juta kilometer persegi kolom es Antartika Timur selama musim panas Januari 2017.
Mereka menemukan lebih dari 65.459 danau supraglacial (air lelehan yang berada di atas gletser) di sekitar tepi pantai lapisan es. Danau terbesarnya berukuran lebih dari 70 kilometer persegi.
"Kami telah mengetahui beberapa waktu lalu bahwa danau telah terbentuk di Antartika Timur, tetapi kami cukup terkejut melihat banyaknya danau yang terbentuk di sekitar batas lapisan es," ujar Profesor Chris Stokes, penulis utama studi ini dari Departemen Geografi Universitas Durham, dilansir IFL Science.
Gunung es berwarna hijau di Antartika. Foto: AGU/Journal of Geophysical Research: Oceans/Kipfstuhl et al 1992
"Kepadatan danau di beberapa daerah mirip dengan kepadatan yang telah kami amati di lapisan es Greenland dan di Semenanjung Antartika, yang umumnya dipandang jauh lebih hangat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Ini memprihatinkan karena kita tahu bahwa di daerah lain sejumlah besar danau yang mengering dapat mematahkan rak es yang mengambang, menyebabkan es di daratan semakin cepat," imbuh Stokes.
Lapisan es Antartika Timur adalah lapisan es terbesar di Bumi. Ia pernah dianggap sebagai lapisan es relatif tangguh jika dibandingkan dengan lapisan es Antartika Barat, yang lebih rentan terhadap kenaikan suhu laut.
Namun, baru-baru ini lapisan es timur juga ternyata terdampak oleh perubahan iklim, dan dampak itu diperkirakan akan terus berlanjut seiring berjalannya waktu. Temuan baru ini menegaskan kembali ketakutan para peneliti bahwa daerah yang telah terdampak bisa lebih sensitif terhadap efek perubahan iklim.
Salju di Antartika. Foto: euphro via Wikimedia Commons
"Di ujung Bumi yang berlawanan, kita telah melihat populasi Greenland di danau supraglacial menyebar ke daratan karena suhu udara telah meningkat, dan kami khawatir tentang implikasi potensial untuk peningkatan pencairan dan hilangnya es di sana," kata Dr Amber Leeson, rekan penulis studi dari Pusat Lingkungan Lancaster di Lancaster University.
ADVERTISEMENT
"Sampai baru-baru ini kami mengasumsikan suhu udara di Antartika Timur terlalu dingin untuk meleleh, tetapi riset ini menunjukkan bahwa mungkin ada persamaan yang lebih dekat di sini dengan pengamatan kami di Greenland daripada yang diperkirakan sebelumnya," ujarnya.