news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ini Golongan Darah yang Lebih Berisiko Terkena Stroke Dini

9 Maret 2025 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembekuan Darah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembekuan Darah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Neurology mengungkap bahwa orang dengan golongan darah A lebih mungkin terkena stroke sebelum usia 60 tahun ketimbang golongan darah lain.
ADVERTISEMENT
Golongan darah menggambarkan keragaman zat kimia yang terkandung di permukaan sel darah merah manusia. Golongan darah dibagi menjadi empat tipe utama, yakni A, B, AB, dan O. Dari empat tipe utama ini, ada variasi halus yang timbul akibat mutasi pada gen. Dalam sebuah studi pada 2022, peneliti genomik mengungkap hubungan jelas antara gen untuk subtipe A1 dan stroke dini.
Para peneliti mengumpulkan data dari 48 studi genetik, melibatkan sekitar 17.000 orang yang terkena stroke, dan 600.000 orang bukan penderita stroke. Semua peserta berusia antara 18 hingga 59 tahun. Pencarian genom mengungkap dua lokasi terkait dengan risiko stroke. Satu lokasi bertepatan dengan tempat gen golongan darah berada.
Analisis kedua terhadap jenis gen golongan darah tertentu menemukan bahwa orang yang genomnya mengkode variasi golongan darah A memiliki kemungkinan 16 persen lebih tinggi terkena stroke sebelum usia 60 tahun, dibanding dengan golongan darah lain. Bagi mereka yang memiliki gen kelompok O1, risikonya 12 persen lebih rendah.
ADVERTISEMENT
“Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A membawa risiko [stroke] lebih tinggi,” kata Steven Kittner, penulis studi dan ahli saraf vaskular dari University of Maryland. “Namun kemungkinan besar hal ini ada kaitannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam pembentukan bekuan darah.”
Ilustrasi golongan darah bisa tentukan kepribadian. Foto: Shutterstock
Adapun orang-orang yang diikutsertakan dalam penelitian ini, mereka tinggal di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Pakistan, dan Australia, di mana orang keturunan non-Eropa hanya 35 persen dari partisipan.
“Kami jelas membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk mengklarifikasi mekanisme peningkatan risiko stroke,” kata Kittner.
Temuan penting lainnya dari studi ini datang dari perbandingan orang yang terkena stroke sebelum usia 60 tahun dengan mereka yang terkena stroke setelah usia 60 tahun. Para peneliti menggunakan kumpulan data sekitar 9.300 orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami stroke, dan sekitar 25.000 kontrol berusia di atas 60 tahun yang tidak terkena stroke.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan, peningkatan risiko stroke pada golongan darah A tidak signifikan pada kelompok stroke usia lanjut. Ini menunjukkan stroke yang terjadi pada di usia muda mungkin memiliki mekanisme berbeda dibanding dengan stroke yang terjadi di usia lanjut.
Stroke yang dialami oleh orang berusia muda kecil kemungkinannya disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri dan lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan gumpalan darah.
Studi juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah B, 11 persen lebih mungkin terserang stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami stroke tanpa memandang usia.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bagian genom yang mengkode golongan darah disebut lokus ABO, dikaitkan dengan kalsifikasi arteri koroner yang membatasi aliran darah dan serangan jantung. Urutan genetik untuk golongan darah A dan B juga telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terjadinya pembekuan darah di vena, yang disebut trombosis vena.
ADVERTISEMENT