Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Ini Penyebab NASA Batal Luncurkan Roket Raksasa SLS untuk Misi Bulan Artemis 1
30 Agustus 2022 14:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
NASA dijadwalkan meluncurkan roket raksasa terbarunya ke Bulan pada Senin (29/8) pukul 08.33 waktu setempat atau sekitar 19.33 WIB. Namun, peluncuran tersebut dibatalkan dan akan dicoba lagi pada 2 September 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Peluncuran bernama Artemis 1 ini merupakan peluncuran pertama dari misi jangka panjang Artemis yang menargetkan pendaratan astronaut ke permukaan Bulan pada 2025. Peluncuran roket Space Launch System (SLS) ini masih tahap uji coba (test drive), sehingga wahana astronaut Orion Spacecraft yang rencananya akan dibawa ke Bulan belum ditumpangi.
Menurut NASA, gagalnya peluncuran Artemis 1 dikarenakan salah satu mesin RS-25 (mesin 3) mengalami kendala teknis saat tes kebocoran. Mesin tidak mengalirkan pendingin yang dibutuhkan untuk meluncurkan roket.
"Mesin 3 tidak dikondisikan dengan baik melalui proses pembuangan, dan para teknisi sedang memecahkan masalah," kata pejabat NASA di blog resmi lembaga, Senin (29/8). Tepat pukul 08.36 waktu setempat, NASA resmi membatalkan peluncuran karena masalah pendinginan mesin.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan meluncurkannya sampai benar," ujar administrator NASA, Bill Nelson, seperti dikutip The Independent. "Ini hanya ilustrasi bahwa ini adalah mesin yang sangat rumit, sistem yang sangat rumit, dan semua itu harus bekerja. Anda tidak ingin menyalakannya sampai siap digunakan."
Tes kebocoran mesin merupakan salah satu prosedur yang rencananya dicek NASA selama 'wet dress rehearsal', semacam gladi resik peluncuran roket dengan SLS dibawa ke landasan pacu dan dilatih mengisi bahan bakar serta menjalankan simulasi hitungan mundur, pada Juni 2022 lalu. Sayang, hal tersebut tidak diverifikasi tim selama proses latihan.
NASA sendiri punya dua jadwal peluncuran cadangan sebagai antisipasi masalah teknis tak terduga saat peluncuran Artemis 1, yakni 2 atau 5 September jika cuaca mendukung. Apabila tak kunjung terbang pada 5 September, lembaga bisa mencoba kemungkinan peluncuran pada Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
SLS adalah roket paling kuat yang dibangun NASA sejauh ini, melebihi Saturn V yang digunakan mendaratkan astronaut Apollo setengah abad yang lalu. Roket ini didukung empat pendorong (booster) raksasa, dan dua pendorong padat (solid booster) menghasilkan gaya dorong hingga 3,9 juta kilogram, dan dapat membawa muatan 27 metrik ton hingga ke orbit Bulan.
Di atas pendorong SLS terdapat wahana astronaut bernama Orion Spacecraft. Setelah SLS membawa Orion ke orbit Bumi, Orion akan berpisah dan melanjutkan perjalanan ke Bulan dengan pendorong kecil khusus bernama Interim Cryogenic Upper Stage.
Misi Artemis 1 akan disambung dengan Artemis 2 yang membawa astronaut keliling orbit Bulan untuk tes, sekaligus pengumpulan data titik pendaratan. Misi pendaratan sendiri akan dilaksanakan pada Artemis 3 yang ditargetkan di 2025. Sementara Artemis 2 ditargetkan meluncur per 2024.
ADVERTISEMENT