Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh jika Kamu Meninggal di Planet Mars

15 Januari 2023 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepasang astronot dari tim Eropa dan Israel berjalan dengan pakaian luar angkasa selama misi pelatihan untuk planet Mars. Foto: Ack Guez / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sepasang astronot dari tim Eropa dan Israel berjalan dengan pakaian luar angkasa selama misi pelatihan untuk planet Mars. Foto: Ack Guez / AFP
ADVERTISEMENT
Ketika kamu meninggal di Bumi, ada berbagai metode untuk menangani jenazahmu: Bisa dikubur di tanah, dikremasi, atau dilarung ke laut, tergantung budaya dan agamanya. Namun apa jadinya jika kamu meninggal di luar angkasa, di Mars, atau dalam perjalanan ke Mars?
ADVERTISEMENT
Pertama, tidak ada protokol resmi tentang apa yang terjadi pada tubuh saat mati di luar angkasa. Kebijakan resmi NASA mengatakan bahwa keputusan akan dibuat antara pemimpin NASA, mitra internasional, dan operasi penerbangan.
Menurut astronaut dan mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Chris Hadfield, meski tidak ada protokol resmi, badan antariksa tetap menjalankan simulasi kematian di luar angkasa.
“Jika seseorang meninggal saat berada di EVA (Extravehicular Activities, melakukan aktivitas di luar angkasa, misal, spacewalk), saya akan membawa mereka ke dalam airlock terlebih dahulu,” kata Hadfield yang melihat latihan simulasi kematian di luar angkasa sebagaimana dikutip IFL Science.
“Saya mungkin akan menahan mereka di dalam pakaian mereka; tubuh sebenarnya membusuk lebih cepat dalam pakaian antariksa, dan kami tidak ingin bau daging busuk atau gas (tercium), itu tidak sehat. Jadi kami akan menyimpannya dalam baju antariksa mereka dan menyimpannya di tempat yang dingin di stasiun (ISS).”
ADVERTISEMENT
Jika kematian terjadi di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional, jenazah bisa dengan cepat ditangani. Namun apa jadinya jika kematian datang saat melakukan perjalanan ke planet Mars?
Planet Mars. Foto: Jurik Peter/Shutterstock
Salah satu alternatif yang ditawarkan tim peneliti dari NASA adalah dengan memasukkan jasad manusia ke dalam kantong, lalu ditempelkan ke lengan robotik di luar pesawat luar angkasa. Jasad manusia di luar angkasa akan membeku menjadi padat. Pada titik tertentu, lengan robotik akan mulai menggetarkan kantong selama 15 menit, sampai tubuh yang rapuh menjadi potongan-potongan kecil.
Cairan akan dibiarkan menguap keluar dari dalam kantong melalui ventilasi dan akhirnya hanya menyisakan sekitar 25 Kg untuk dibawa pulang ke Bumi. Untuk mengimplementasikan skenario ini, astronaut hanya perlu menyediakan kantong jenazah sesuai anggota kru yang berangkat.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kalau manusia meninggal di Mars?
Sekali lagi, tak ada aturan tetap untuk menangani jenazah di luar angkasa. Ini akan bergantung pada keputusan yang dibuat para astronaut yang menjalankan misi dan tim di Bumi. Di sisi lain, NASA sangat berhati-hati dalam menangani masalah ini supaya jangan sampai Mars tercemar oleh jasad manusia.
Alih-alih dibiarkan, NASA mengatakan akan lebih baik jika jenazah dikremasi untuk membunuh semua mikroba Bumi. Namun jika itu tidak memungkinkan dan tubuh hanya dibiarkan di permukaan Mars, maka yang terjadi selanjutnya mayat tidak akan terurai seperti yang kita lihat di Bumi.
Apabila kamu meninggal siang hari di Mars, bakteri dalam tubuh akan mulai memakan dan menghancurkan tubuh. Namun, begitu malam tiba, kamu akan membeku dan bakteri akan berhenti memakan tubuhmu untuk selamanya. Tanpa bakteri tubuh tak akan membusuk, jaringan lunak di tubuhmu tetap aman dan kamu akan mulai menjadi mumi di Mars.
ADVERTISEMENT
Tanpa perlindungan atmosfer Bumi dan magnetosfer, radiasi akan memecah tubuh lebih jauh lagi, tetapi dalam skala waktu yang jauh lebih lama.