Jalani Transplantasi Penis Pertama di Dunia, Pasien Merasa Utuh Lagi

8 November 2019 8:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memegang penis. Foto: derneuemann via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memegang penis. Foto: derneuemann via pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu tahun setelah menjalani operasi, kondisi pasien transplantasi penis dan skrotum pertama di dunia semakin membaik. Bahkan, ia mengaku merasa utuh kembali berkat operasinya itu.
ADVERTISEMENT
Pria itu adalah seorang veteran militer Amerika Serikat. Ia kehilangan penis dan skrotum alias kantong kemaluannya saat bertugas di Afghanistan 2010 lalu.
Kala itu, ia dan regunya disergap oleh Taliban. Pria yang namanya dirahasiakan itu menginjak ranjau bom dan kehilangan setengah tubuhnya. Sebagian besar kedua kaki pria itu nyaris hilang. Selain itu, ia juga kehilangan genital dan sebagian perutnya pada kejadian itu.
"Saya ingat saat itu semuanya seperti membeku dan saya dalam posisi terbalik," ungkap pria itu, dilansir Science Alert. "Saya langsung berpikir bahwa ini kondisi yang sangat buruk.
Bagian tubuh si pria sebelum dioperasi. Foto: NEJM, 2019.
Pria ini memulai perjalanan transplantasi penis dan skrotum pada 2013. Kala itu, ia bertemu dengan para dokter dan ahli dari Johns Hopkins Hospital, AS, untuk membicarakan kemungkinan transplantasi ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, hanya ada satu laporan mengenai transplantasi penis. Hal itu dijalani seorang pasien di Guangzhou, China, pada 2006. Sayangnya, tubuh pasien menolak organ dan mengalami kematian jaringan. Selain itu, pasien di China mengalami masalah psikologi akibat transplantasi penisnya.
Pria ini akhirnya menunggu selama lima tahun sebelum bisa menjalani operasi itu. Ini karena ia harus mencari organ penis yang sesuai dari donor yang telah meninggal.
Selama masa penantiannya, ada laporan tiga operasi transplantasi penis. Dua di Afrika Selatan dan satu di AS. Tapi, kondisi pasien dari tiga operasi itu tidak separah veteran ini.
Operasi yang pria ini jalani terbilang sangat ambisius pada waktunya. Ini karena dokter harus melakukan transplantasi pada satu jaringan yang meliputi penis, skrotum, dan lapisan perut bawah dalam satu waktu.
Ilustrasi penis. Foto: Shutterstock
Totalnya, dokter melakukan operasi transplantasi jaringan seberat dua kilogram dengan luas sekitar 25 sentimeter pada pria itu. Meski tingkat kesulitan operasi yang tinggi, para dokter berhasil menyelesaikannya dengan baik. Operasi itu berlangsung selama 14 jam dan dilakukan oleh 11 ahli bedah berbeda.
ADVERTISEMENT
Sekarang, satu tahun setelah transplantasi itu, tim dokter yang menangani si pria melaporkan bahwa kondisi pasiennya semakin membaik. Organ dan sambungan sarafnya berfungsi seperti yang para dokter harapkan.
"Pasien bisa mengalami ereksi mendekati normal. Dia juga bisa bisa merasakan orgasme," tulis para dokter dalam studi kasus di The New England Journal of Medicine.
"Pasien merasa sensasi sentuhan yang normal pada kepala penis. Dia juga bisa buang air kecil sambil berdiri dengan urine keluar dengan lumayan kuat," lanjut mereka.
Ilustrasi Penis Foto: Pixabay
Para dokter memutuskan tidak melakukan transplantasi buah zakar pada pria itu. Keputusan ini diambil setelah melakukan konsultasi dengan ahli etika biologi.
Sekarang, kondisinya terus dipantau oleh para dokter. Tapi, prosedur ini telah berhasil meningkatkan kehidupan pria ini.
ADVERTISEMENT
"Pasien melaporkan merasa utuh kembali dan menyatakan bahwa ia sangat puas dengan transplantasi yang ia jalani," jelas para dokter.