Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Jamur Parasit Bisa Ubah Semut Jadi Zombie
15 Maret 2018 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 25 Januari 2023 12:53 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang pernah memainkan game The Last of Us , game tersebut menceritakan jamur Ophocordyceps uniteralis sebagai penyebab seseorang bisa berubah menjadi zombie. Dan ternyata, jamur ini memang benar-benar ada.
ADVERTISEMENT
Apakah ini berarti kita akan mengalami wabah zombie dalam waktu dekat? Tidak juga. Sebab, jamur tersebut tidak bisa menginfeksi manusia, kecuali semut .
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat , semut-semut yang terinfeksi jamur ini bisa dengan mudah menyusup masuk ke dalam koloni semut yang sehat.
Tidak hanya diterima di dalam sarang, semut-semut yang sehat itu dengan senang hati berbagi makanan dengan semut yang sudah jadi zombie. Hal ini cukup unik untuk dipelajari karena biasanya serangga mampu mendeteksi bila ada anggota koloninya yang sakit dan mengasingkannya.
“Banyak literatur fokus pada gagasan mengenai kekebalan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa semut dapat mendeteksi penyakit dengan baik di sarang dan mereka bertindak agresif terhadap penyakit, begitulah cara mempertahankan koloni sehat dan besar,” kata behavioral ecologist serta peneliti Emilia Sola Gracia kepada Newsweek .
ADVERTISEMENT
Sola Gracia mengumpulkan 100 semut kayu, dengan sepertiganya adalah semut yang terinfeksi parasit Ophiocordyceps kimflemingiae, jamur zombie yang ada di Amerika Utara. Dengan menggunakan kamera GoPro, mereka melihat kegiatan semut tersebut.
Dari situ para peneliti menemukan bahwa semut yang terinfeksi tidak diserang oleh anggota koloni lainnya, dan mereka diberi makanan yang sama.
Satu-satunya kejanggalan yang terlihat adalah semut zombie lebih banyak berada di luar sarang daripada di dalam. Menurut Sola Gracia kepada Futurity , hal ini mungkin karena jamur tersebut ‘memerintahkan’ inangnya untuk berada di luar sarang agar bisa bereproduksi.
“Begitu parasit keluar dari tubuh semut, semut lain bisa mendeteksi parasit itu dan membunuhnya. Mereka membunuh dengan sangat baik,” kata Sola Garcia. “Tapi mereka tidak bisa mengetahuinya ketika penyakit tersebut masih dalam proses berkembang.”
ADVERTISEMENT
Menurut David Hughes, profesor entomologi dan biologi di Penn State University, jamur tersebut mampu menginfeksi semut tanpa membuat tingkah laku inangnya berubah sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pada semut lain.