Jangan Kalap Makan saat Lebaran, Ini Risiko Penyakit yang Bisa Ditimbulkan

10 April 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hidangan lebaran. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidangan lebaran. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebaran adalah momen yang tepat untuk bersilaturahmi dan menikmati hidangan yang biasanya cuma ada setahun sekali, apalagi kalau bukan opor ayam, rendang, sayur lodeh, gulai kambing dan makanan bersantan lainnya.
ADVERTISEMENT
Doyan makan santan sebenarnya enggak masalah, tapi mari kita sepakati terlebih dahulu, bahwa apa pun yang berlebihan itu nggak baik. Sebab kalap makan makanan bersantan dan daging bisa menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan.
Tak sedikit penelitian menyebut mengonsumsi santan kelapa dalam ukuran sedang memiliki manfaat bagi kesehatan. Tapi sayangnya, santan mengandung kalori dan lemak tingkat tinggi yang bisa memberi efek samping buruk bagi tubuh kita. Begitu pun daging yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan banyak risiko kesehatan.
Berikut dampak negatif yang dapat muncul karena terlalu banyak makan santan dan daging sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Kolesterol

Santan kelapa mengandung lemak jenuh yang berlimpah, cukup mengkhawatirkan jika terlalu banyak memakannya. Lemak ini diyakini dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Satu cangkir santan mengandung 40 gram lemak. Angka lemak yang cukup tinggi ini bisa menyebabkan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Kamu harus bisa menahan diri agar tidak menyantap banyak makanan bersantan saat Lebaran, jika berisiko kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular. Santan kelapa memiliki kandungan lemak tinggi yang membuat seseorang berisiko mengalami masalah jantung, termasuk stroke.
Ilustrasi tes kolesterol. Foto: Shutterstock

Dehidrasi

Menurut penelitian dari University of Connecticut, terlalu banyak memakan daging dapat menyebabkan dehidrasi karena protein tinggi menyebabkan ginjal memproduksi urine yang lebih pekat. Dehidrasi dapat menyebabkan kulit menjadi kering, nafsu makan bertambah, dan tubuh mudah lemas. Selain itu, dehidrasi juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Banyak gula

Dengan lemak jenuh tinggi dan kandungan kalori, santan dapat merusak program diet. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau masuk dalam makanan rutin sehari-hari, jangan kaget apabila berat badan kamu naik.
ADVERTISEMENT
Satu ons santan tanpa pemanis mengandung 2,1 gram gula. Itu bisa lebih tinggi jika dia dengan pemanis, mencapai 10,4 gram. Terlalu banyak makan gula bisa menyebabkan berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Bikin sembelit

Menurut ahli diet Jenn LaVardera, terlalu banyak memakan daging dan makanan bersantan dapat menyebabkan sembelit karena daging tidak memiliki serat yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Untuk mencegah sembelit setelah banyak memakan daging, kombinasikan masakan dagingmu dengan banyak sayuran dan buah-buahan.
Sebaliknya, santan kaya akan serat yang sangat tinggi, sehingga bagi sebagian orang akan mengalami masalah pencernaan. Biasanya santan tanpa pemanis mengandung 14 hingga 18 persen dari asupan serat harian.
Peningkatan mendadak ini dapat menyebabkan diare atau perut mengandung banyak gas, jika tubuh tidak terbiasa menyerap serat terlalu banyak.
com-Ilustrasi sembelit saat traveling. Foto: Shutterstock

Tinggi kalori

Satu cangkir santan murni terdapat 550 kalori, dan itu hampir sepertiga dari kalori yang dibutuhkan tubuh per hari. Jika konsumsi santan dalam waktu berhari-hari, ada kemungkinan berdampak negatif pada kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT

Pusing dan cepat lelah

Ahli gizi Carrie Gabriel mengatakan bahwa daging sulit dicerna dan tubuh akan membutuhkan tenaga yang besar untuk mencerna daging. Karena itu, saat memakan terlalu banyak daging, tubuh akan cepat merasa lelah dan pusing.

Masalah pencernaan

Organ pencernaan manusia menyimpan berbagai bakteri yang penting untuk tubuh. Bakteri-bakteri tersebut membutuhkan berbagai zat gizi, seperti karbohidrat kompleks serta serat dari sayur, buah-buahan, dan biji-bijian.
Apabila terlalu banyak memakan daging yang biasanya mengandung protein tinggi namun rendah serat, pencernaan akan bermasalah karena bakteri dalam perut yang tidak cukup mendapatkan nutrisi serat tersebut.