Jangan Salah, Ini Beda Asteroid, Meteor, Meteoroid, Meteorit, dan Komet

21 Mei 2020 10:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meteor Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meteor Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Belakangan ini banyak asteroid yang mendekati Bumi. Sejak Asteroid 1998 OR2 melintas pada Rabu (29/4) lalu, sudah ada tiga asteroid susulan yang turut dekati Bumi. Mereka adalah Asteroid 2016 HP6 alias "Asteroid Masker" pada Jumat (8/5), Asteroid 2008 TZ3 pada Minggu (10/5), dan Asteroid 1997 BQ pada Kamis (21/5).
ADVERTISEMENT
Penggambaran peristiwa benda langit ini juga kerap menggunakan istilan lain, seperti meteor, meteorit, juga komet. Sebagai contoh, meteor Chelyabinsk yang jatuh di kota Chelyabinsk, Rusia, pada 15 Februari 2013.
Meteor Chelyabinsk kemungkinan pernah menjadi bagian dari batu yang sama dengan asteroid 86039, asteroid golongan Apollo yang mengorbit dekat dengan Bumi. Meteor ini berukuran 20 meter dan melesat dengan kecepatan 19,3 kilometer per detik sebelum pecah berhamburan di langit Rusia, pada ketinggian 45 kilometer. Setidaknya ada 1.210 orang terluka akibat kejadian tersebut.
Lantas, apa perbedaan dari asteroid, meteor, dan juga benda-benda langit lain yang disebut komet, meteorit, maupun meteoroid? Berikut definisi selengkapnya, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Asteroid

Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
Asteroid merupakan bebatuan yang mengorbit Matahari. Ukuran asteroid lebih kecil dari planet, tetapi lebih besar dari meteoroid. Pada dasarnya, meteoroid adalah bagian kecil dari asteroid atau komet.
ADVERTISEMENT
Menurut NASA, sebagian besar asteroid di Tata Surya dapat ditemukan di sabuk asteroid utama, yang areanya antara Mars dan Jupiter. Tapi, mereka juga bisa berkeliaran di lokasi lain di sekitar Tata Surya. Sebagai contoh, beberapa asteroid mengorbit Matahari di jalur yang membawanya dekat Bumi.

Meteoroid

Bentuk Asteroid Ryugu yang terlihat seperti berlian, ketika difoto oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Jepang, pada 26 Juni 2018. Foto: Dok. JAXA
Terkadang satu asteroid dapat menabrak asteroid lainnya. Tabrakan ini dapat menyebabkan sebagian kecil asteroid terpotong. Potongan-potongan itu disebut meteoroid. Meteoroid juga bisa berasal dari komet.

Meteor

Meteor Chelyabinsk meledak di langit Rusia pada 15 Februari 2013. Pernah menjadi bagian batu yang sama dengan sebuah asteroid berjenis Apollo. Foto: Wikimedia Commons
Jika sebuah meteoroid mendekati Bumi dan memasuki atmosfer Bumi, ia terbakar dan berubah menjadi meteor. Kita kerap menyebutnya dengan istilah “bintang jatuh”, peristiwa munculnya bola api bercahaya di langit. Meskipun sebenarnya meteor bukanlah bintang.

Meteorit

Mineral langka itu ditemukan di dalam Meteorit Wedderburn ini. Foto: Museums Victoria/CC BY 4.0
Terkadang meteoroid tidak menguap sepenuhnya di atmosfer. Bahkan, kadang-kadang mereka mampu bertahan melalui atmosfer Bumi hingga berhasil mendarat di permukaan bumi. Ketika mencapai Bumi, maka mereka disebut meteorit.
ADVERTISEMENT

Komet

Penampakan Komet SWAN. Foto: NASA
Komet mengorbit Matahari, seperti halnya asteroid. Bedanya, komet terbuat dari es dan debu, bukan batu. Saat orbit komet membawanya menuju Matahari, es dan debu mulai menguap. Es dan debu yang menguap itu menjadi ekor komet.
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.