Jejak Hutan Suci yang Dijaga Suku Maya Kuno Berhasil Ditemukan, Apa Isinya?

3 Februari 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Suku Maya Kuno menghabiskan hidupnya di Amerika tengah selama ribuan tahun. Mereka kemudian mengenal tanaman kakao, tanaman yang berasal dari cokelat yang kemudian dianggap sebagai hadiah dari para dewa. Saking berharganya, biji kakao digunakan sebagai mata uang.
ADVERTISEMENT
Diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports, kini para peneliti mengeklaim telah menemukan hutan di mana suku Maya membudidayakan pohon kakao yang dianggap sakral itu. Mereka menemukan jejak tanaman purba di tanah Cenote yang dilindungi. Tempat itu memiliki kelembaban dan suhu yang ideal bagi tanaman kakao berkembang.
Cenote ini ada di Semenanjung Yucatan Meksiko. Tempat itu tersembunyi, di dalam sebuah lubang bersuhu dingin. Lubang itu mengandung theobromine dan kafein, yang menjadi unsur penting bagi tanaman kakao. Tim juga menemukan bekas ritual, termasuk tangga batu dan ukiran, altar, batu giok dan keramik yang digunakan sebagai persembahan kepada para dewa.
"Kami juga terkesima melihat artefak bekas ritual. Siswa saya melompat ke salah satu lubang runtuhan ini dan berkata, 'Wow! Ada bangunan di sini!' Itu adalah tangga yang mengisi sepertiga dari lubang pembuangan dengan batu.”
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pohon kakao. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Salah satu lubang runtuhan dekat Coba di Meksiko diduga telah menjadi situs hutan kakao suci selama periode Pascaklasik Akhir atau sekitar tahun 1000-1400 M. Di sana ditemukan beberapa patung dan buah kakao serta sisa pohon kakao yang masih hidup.
“Sekarang kami tahu hubungan antara bangunan keagamaan dan tumbuhan kepercayaan yang ditanam di lubang pembuangan ini," kata Terry. “Mengetahui bahwa biji kakao digunakan sebagai mata uang, itu berarti lubang pembuangan adalah tempat di mana uang dapat ditanam dan dikendalikan.”
Sinkholes atau lubang pembuangan sendiri biasanya terbentuk secara alami di Semenanjung Yucatán, tercipta sebagai proses karst sehingga terbentuk rongga cekung di tanah. Dan Suku Maya tampaknya telah memanfaatkan lubang alami ini selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga bilang, banyak lubang runtuhan berdekatan dengan jalan raya Suku Maya yang membentang 120 kilometer. Dahulu, jalan ini digunakan sebagai jalur utama perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola jalan raya juga bertanggung jawab atas produksi kakao.