Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kanada Habiskan Rp 800 Juta untuk Pecahkan Misteri Suara Hum
16 Desember 2018 17:09 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Bumi yang menjadi tempat tinggal manusia sejatinya tidak terlalu dipahami oleh manusia itu sendiri. Ada berbagai hal di Bumi yang kerap menjadi misteri tak terungkapkan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah bagaimana Bumi menghasilkan bunyi-bunyi yang misterius, yang terjadi baik di darat, laut, maupun udara. Banyak orang yang dikejutkan dengan suara-suara yang datang entah dari mana.
Salah satu suara misterius yang pernah dilaporkan manusia disebut sebagai Hum. Suara misterius itu pernah dilaporkan pada awal 1990-an di Taos, New Mexico, Amerika Serikat. Dengungan itu kemudian disebut Hum Taos.
Fenonema munculnya suara misterius itu juga pernah terjadi di Kanada beberapa tahun lalu. Suara mendengung yang misterius di Kanada itu dikenal dengan nama Windsor Hum karena terdengar di wilayah Windsor, Ontario. The New York Times mengabarkan bahwa suara misterius itu mirip dengan suara truk atau mesin diesel.
Suara misterius yang terdengar di Kanada memang bukan fenomena baru. Windsor Hum sudah terdengar sejak tahun 2011, namun belum ada penjelasan yang memuaskan mengenai asal dari suara misterius tersebut.
ADVERTISEMENT
Banyak yang mengkhawatirkan efek Windsor Hum pada kesehatan. Anggota Dewan Kanada, Tracey Ramsey, mengaku banyak mendapatkan telepon yang menanyakan apakah dengungan tersebut berbahaya bagi kesehatan atau tidak.
Ia mengatakan beberapa warga mengaku sakit kepala, tidak bisa tidur, mudah marah, dan depresi yang mereka hubungkan dengan peristiwa suara misterius tersebut.
Dana untuk meneliti hum
Kanada serius ingin mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya suara misterius tersebut. Pada tahun 2013, pemerintah Kanada menggelontorkan dana sebesar 60 ribu dolar AS atau sekitar Rp 800 juta untuk meneliti Hum. Dua universitas yang mendapatkan dana tersebut adalah University of Western Ontario dan University of Windsor.
Dilansir The Globe and Mail, penelitian seismograf dari Natural Resources Canada mengungkapkan suara tersebut kemungkinan besar berasal dari Pulau Zug. Di pulau ini, AS membangun sebuah pabrik pada waktu yang hampir bersamaan dengan waktu Hum di Windsor itu pertama kali muncul.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan oleh pemerintah Kanada dengan judul 'Investigation of the Windsor Hum' yang dipimpin oleh Dr. Colin Novak beserta peneliti lain yakni Jeremy Charbonneau dan Peter D'Angela.
Belum ada penjelasan untuk suara misterius di Pekalongan
Baru-baru ini publik Indonesia juga dihebohkan oleh sebuah video berisi kabar adanya suara misterius yang terdengar pada Jumat dini hari (14/12) di Pekalongan. Hingga saat ini belum ada penjelasan yang memuaskan mengenai sumber suara yang diklaim muncul sekitar pukul 01.10 WIB itu.
Saat kumparan mengonfirmasikan hal tersebut kepada Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, ia belum bisa memastikan akurasi konten video tersebut dan tak bisa mengaitkannya dengan fenomena alam apa pun.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Thomas, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko juga mengatakan pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan asal suara tersebut.
Ada yang berpendapat bahwa suara tersebut merupakan suara dari mesin pesawat. Seorang warga dengan akun Twitter @YuhdiSusanto menanyakan apakah mungkin suara tersebut ditimbulkan oleh pesawat yang melintasi Pekalongan.
Tapi anggapan itu kemudian dibantah oleh TNI AU melalui akun Twitter-nya, @_TNIAU. Menurut akun tersebut, pesawat yang dimaksud, AN-12 milik Ukraina, tengah berada di ketinggian 22.000 kaki dan secara teori fisika tidak mungkin menimbulkan suara seperti di video.
Belakangan kumparan menanyakan kembali kepada Thomas Djamaluddin mengenai suara misterius di Pekalongan itu. Thomas yang sudah menonton dan mendengar video dari Pekalongan itu menilai bahwa suara tersebut bukanlah Hum. Sebab, Hum adalah suara dengan frekuensi rendah yang hanya bisa didengar oleh segelintir orang. Sementara suara dalamv video tersebut terdengar sangat keras dan bisa terekam kamera.
ADVERTISEMENT
"Hum itu frekuensinya lebih rendah dan sulit dideteksi oleh telinga," tegas Thomas saat dihubungi lagi, Senin (18/12) malam.
Pernyataan bahwa suara di Pekalongan itu bukanlah Hum juga diperkuat oleh hasil studi yang telah dipublikasikan di Journal of Scientific Exploration pada 2004 lalu. Berdasarkan studi berjudul "The Hum: An Anomalous Sound Heard Around the World" yang dibuat oleh David Deming itu, Hum adalah suara berfrekuensi rendah yang hanya hanya didengar oleh dua sampai sepuluh persen populasi.
Beberapa hipotesis menyebut bahwa sumber Hum ini berasal dari transmisi radio, transmisi telepon seluler, LORAN, HAARP, hingga pesawat TACAMO yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS untuk tujuan komunikasi kapal selam.
Thomas sendiri menduga, jika memang video di Pekalongan itu benar dan tidak dibuat, maka bisa jadi sumber suara itu berasal dari suara mesin, suara pabrik, atau suara pesawat yang melintas.
ADVERTISEMENT
Mengenai apakah mungkin suara pesawat bisa terdengar oleh manusia yang ada di permukaan Bumi, Thomas menjelaskan itu mungkin. Hal ini berbeda dengan keterangan dari admin akun Twitter TNI AU yang mengatakan suara pesawat di ketinggian 22.000 kaki atau sekitar 6,7 kilometer itu tidak bisa didengar.
Menurut Thomas, kalau di siang hari sangat mungkin suara pesawat di ketinggian tersebut tidak bisa didengar karena banyak sekali sumber kebisingan. Tapi kebisingan di siang hari tentu berbeda dengan di malam atau bahkan dini hari.
"Ya, kalau ssedang hening sekali mungkin terdengar suaranya. Jadi cahaya pesawatnya keliatan ya, nah suaranya kadang-kadang juga terdengar ada suara pesawat. Artinya ya sangat mungkin ketinggian 6 kilometer untuk terdengar," papar Thomas.
ADVERTISEMENT
Jadi, dari mana ya asal suara misterius di Pekalongan itu?
Catatan Redaksi: Sebelumnya tulisan ini berjudul "Mengenal Hum dan Misteri Suara Dengungan dari Langit", tapi atas berbagai pertimbangan dan pendalaman lebih lanjut kami ganti menjadi "Mengenal Hum dan Misteri Suara Dengungan yang Belum Terpecahkan". Sebab, Hum sebenarnya tidaklah disebut sebagai suara langit ataupun suara dari langit. Selain itu suara misterius di Pekalongan juga bukanlah Hum. Keterangan ini kami dapatkan berdasarkan wawancara dengan Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dan hasil studi mengenai Hum di yang telah dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Hum sendiri adalah suara yang didengar oleh hanya segelintir orang, yakni 2 sampai 10 persen populasi. Penjelasan yang paling mungkin, menurut riset tersebut, adalah bahwa beberapa orang memiliki kemampuan untuk menafsirkan transmisi radio pada panjang gelombang tertentu sebagai suara yang disebut Hum itu. Kami memohon maaf atas ketidakakuratan sebelumnya.
ADVERTISEMENT