Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
'Kapal Hantu' Perang Dunia II Muncul di Laut Pasifik Setelah Gunung Meletus
30 Oktober 2021 10:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Aktivitas seismik dari gunung berapi bawah laut di dekat Tokyo, Jepang, telah menyingkap puluhan 'kapal hantu' yang tenggelam pada pertempuran Perang Dunia II di Samudra Pasifik. Kapal-kapal itu muncul ke permukaan, menciptakan pemandangan horor.
ADVERTISEMENT
Pemandangan itu tertangkap kamera helikopter Jepang AII Nippon News (ANN) ketika mengudara. Setidaknya ada 24 kapal yang terdampar di sisi barat pulau Iwo Jima, sekitar 1.200 kilometer selatan Tokyo. Kapal-kapal itu terdorong ke permukaan akibat aktivitas seismik gunung berapi bawah laut Fukutoku-Okanoba.
Pasukan AS menenggelamkan kapal-kapal itu dalam pertempuran Iwo Jima pada 1945. Itu adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam Perang Dunia II. Serangan yang terjadi selama 36 hari tersebut membuat sekitar 70.000 Marinir AS melawan sekitar 20.000 tentara Jepang yang bersembunyi di bunker batu vulkanik di pulau Iwo Jima.
Dalam pertempuran tersebut, 20.000 marinir terluka dan hampir 7.000 lainnya tewas. Hampir semua tentara Jepang tewas dalam peperangan mematikan, hanya 216 orang saja yang ditangkap hidup-hidup.
ADVERTISEMENT
Bangkai kapal yang dihancurkan adalah sisa-sisa kapal pengangkut yang ditangkap oleh tentara AS dan sengaja ditenggelamkan usai peperangan berakhir. Karena Iwo Jima tak punya pelabuhan, kapal ditenggelamkan sejajar garis pantai untuk membentuk pemecah gelombang --melindungi senjata dan pasukan dari gelombang saat turun dari kapal.
Gunung berapi Fukutoku-Okanoba meletus di bawah air sejak Agustus. Selain mendorong kapal-kapal dan isi dasar laut, aktivitas seismik yang dihasilkan oleh gunung berapi juga telah menyebabkan munculnya pulau kecil berbentuk bulan sabit dari bawah laut ke permukaan.
Pulau ini diperkirakan terbentuk dari batu apung dan abu vulkanik, serta segera menghilang karena erosi, menurut Setsuya Nakada, Direktur Pusat Penelitian Gunung Berapi Pemerintah Jepang.
Iwo Jima adalah bagian dari Kepulauan Bonin, yang terdiri dari sekitar 30 pulau subtropis di Samudra Pasifik. Terbentuk oleh subduksi lempeng tektonik Pasifik di bawah Lempengan Laut Filipina. Menurut Badan Meteorologi Jepang, gugusan pulau ini rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi, serta telah mengalami peningkatan aktivitas seismik dalam beberapa pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Pada 7 Oktober 2021, misalnya, gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang gedung-gedung di Tokyo dan Jepang bagian timur. Gunung berapi lain di sekitar kepulauan, Nishinoshima, telah memuntahkan gas dan lava sejak 2013.
Gunung Suribachi di Iwo Jima dianggap sebagai salah satu dari 10 gunung berapi paling berbahaya dan paling aktif di dunia. Bahkan ada indikasi bahwa rentetan aktivitas seismik saat ini mengarah pada letusan yang besar.
Iwo Jima tidak berpenghuni dan jarang dikunjungi oleh turis asing. Ini artinya kecil kemungkinan kapal akan dipotong atau dipindahkan oleh pihak berwenang Jepang.