Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kapal Kerajaan Inggris yang Tenggelam 340 Tahun Ditemukan, Ini Penampakannya
16 Juni 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah penemuan kapal perang kerajaan Inggris yang tenggelam 340 tahun lalu diungkap oleh ilmuwan pada Jumat (10/6). Kapal ini sudah ditemukan sejak 15 tahun, namun dijaga kerahasiaannya oleh ilmuwan untuk penelitian.
ADVERTISEMENT
Kapal bernama The Gloucester itu berlayar membawa Raja James II pada 1682. Kala itu, James II masih berstatus Duke of York sekaligus calon penerus raja kerajaan Inggris.
Kapal ini karam setelah menabrak sebuah gundukan pasir di pesisir timur Britania. James II selamat dari kecelakaan tersebut, dan selanjutnya ia duduk di singgasana raja Inggris tiga tahun kemudian.
Dikutip National Geographic, kapal tersebut sedang dalam perjalanannya menuju Edinburgh, Skotlandia, untuk menjemput Mary, istri dari Duke of York. Mary rencananya ingin dibawa oleh James II ke London, Inggris.
"Penemuan ini menjanjikan untuk secara mendasar mengubah pemahaman tentang sejarah sosial, maritim dan politik abad ke-17," kata Claire Jowitt, Profesor Sejarah Budaya Modern Awal di University of East Anglia.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah contoh luar biasa dari warisan budaya bawah laut yang penting secara nasional dan internasional."
Tidak ada yang tahu posisi bangkai kapal ini, hingga akhirnya ditemukan pada 2007.
Duo kakak-adik Julian dan Lincoln Barnwell menemukan bangkai kapal The Gloucester di 45 km dari bibir pantai Great Yarmouth, Inggris, setelah melakukan pencarian selama empat tahun lebih. Lincoln mengatakan objek pertama yang diperhatikannya adalah meriam raksasa yang terbaring di dasar laut.
Kapal ini ditemukan bersama dengan artefak seperti botol dengan segel kaca dengan lambang keluarga Legge —nenek moyang Presiden AS pertama George Washington. Ada juga perlengkapan navigasi, pakaian, botol anggur, serta beberapa artefak masih dalam kondisi utuh.
Pakar mengestimasi kira-kira 130 hingga 250 orang meregang nyawa pada insiden tersebut.
ADVERTISEMENT