Kapal Selam Uni Soviet Bocorkan Zat Radioaktif ke Laut

15 Juli 2019 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai kapal Uni Soviet yang tenggelam. Foto: Ægir 6000/ Institute of Marine Research Norway
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai kapal Uni Soviet yang tenggelam. Foto: Ægir 6000/ Institute of Marine Research Norway
ADVERTISEMENT
Penjelajah laut dalam baru-baru ini terjun ke perairan es di Laut Norwegia untuk memeriksa sisa-sisa kapal selam Uni Soviet yang telah tenggelam sejak 30 tahun lalu. Ternyata, kapal selam ini mengandung zat radioaktif cesium dengan kadar yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan alat Ægir 6000 mini-sub, para ilmuwan dari Institute of Marine Research (IMR) Norwegia menyurvei kapal selam yang tenggelam itu dan mengambil sampel air laut, batuan sedimen, dan organisme yang berada di dalamnya. Selain menemukan beberapa tingkat radiasi yang mencurigakan, IMR juga mengambil gambar yang menakjubkan dari kapal yang berada di dasar laut dengan kedalaman 1.700 meter tersebut.
Komsomolets atau 'Anggota Liga Komunis Muda', adalah kapal selam bertenaga nuklir dengan panjang 117,5 meter milik Angkatan Laut Soviet selama tahun-tahun terakhir Perang Dingin. Kapal ini tenggelam di Laut Norwegia pada 7 April 1989 akibat ledakan nuklir di hulu kapal dan kebakaran di ruang mesin akibat korsleting.
Kejadian ini menewaskan 42 dari 69 awak kapalnya, dan sebagian besar korban meninggal akibat hipotermia saat menunggu diselamatkan. Akhirnya, kapal tersebut tenggelam ke dasar laut antara Laut Norwegia dan Laut Barents di Samudera Arktik.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan pengukuran, sekelompok ilmuwan telah mendeteksi ternyata tingkat radioaktif cesium pada kapal ini 800.000 kali lebih tinggi dari batas normal. Sekelompok ilmuwan dari IMR menduga bahwa sumber kebocoran itu adalah saluran ventilasi yang merembes ke dalam air, meskipun hal itu belum terbukti secara pasti. Sementara itu, pihak berwenang telah menyatakan bahwa radioaktif pada kapal selam ini tidak berbahaya bagi manusia atau hewan laut.
"Kami mengambil sampel air dari dalam saluran khusus ini karena Rusia telah mendokumentasikan kebocoran di sini pada tahun 1990-an hingga 2007. Jadi kami tidak terkejut jika menemukan kadar radioaktif yang tinggi di sini," kata pemimpin ekspedisi Hilde Elise Heldal, sebagaimana dilansir IFL Science.
“Apa yang kami temukan selama survei tidak banyak berdampak pada ikan dan makanan laut Norwegia. Secara umum, kadar cesium di Laut Norwegia sangat rendah, dan karena bangkai kapal sangat dalam, polusi dari Komsomolets cepat terurai,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kapal selam nuklir Soviet ini telah menjadi subjek berbagai survei penelitian selama tiga dekade terakhir oleh Norwegia dan Rusia sejak kapal itu tenggelam. Salah satu studi yang dilakukan oleh Norwegian Defense Research Establishment, menunjukkan bahwa lambung kapal selam dan reaktor tidak akan hancur oleh korosi atau kerusakan logam akibat reaksi redoks hingga 1.000 tahun sekalipun.