Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kasus Virus Marburg Mematikan Ditemukan di Ghana, Apa itu?
18 Juli 2022 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Ghana mengkonfirmasi dua pasien meninggal positif virus Marburg . Sementara 98 orang yang kontak dengan pasien saat ini dikarantina.
ADVERTISEMENT
Dikutip WHO, virus Marburg adalah virus yang berasal dari kelelewar buah (Rousettus aegyptiacus) dan menular melalui cairan tubuh. Virus ini dapat yang menyerang manusia dan primata.
Virus ini tergolong mematikan karena memiliki tingkat mortalitas hingga 50 hingga 88 persen tergantung varian. Virus Marburg berada dalam keluarga virus yang sama denga virus Ebola, yakni Filoviridae family (filovirus).
Dua pasien ini meninggal di rumah sakit di wilayah Ashanti, Ghana . Sampel mereka baru dinyatakan positif setelah pengecekan di laboratorium Senegal.
“Penyakit ini dicurigai setelah identifikasi dua orang yang memenuhi definisi kasus untuk Demam Berdarah Akut (Acute Hameorrhagic Fever) dan dilaporkan di Distrik Adanshi Utara Wilayah Ashanti,” tulis lembaga Ghana Health Service dalam keterangan tertulis, Minggu (17/7).
ADVERTISEMENT
Demam berdarah atau hameorrhagic adalah gejala unik Marburg sekaligus paling mematikan. Dikutip dari Cancer.gov, hameorrhagic adalah gejala di mana pasien kelihangan darah akibat darah keluar dari pembuluh darah yang rusak. Hal ini kemudian menyebabkan pendarahan luar dalam.
Pasien penyakit virus Marburg dapat membentuk gejala keluarnya darah dari banyak bagian tubuh. Mulai dari muntah darah, kencing darah, kulit berdarah hingga mata keluar darah.
Selain itu, gejala lain yang muncul seperti demam, sakit kepala, nyeri otot. Penyakit virus Marburg memiliki inkubasi 2 hingga 21 hari.
Belum ada obat untuk virus Marburg. Minum air yang banyak disebut dapat meningkatkan kemungkinan selamat.
Wabah pertama virus Marburg terjadi di Jerman dan sekitarnya pada 1967 silam, menyebabkan tujuh orang meninggal dunia. Kasus bermula dari primata monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) diimpor dari Uganda.
ADVERTISEMENT
Hingga sekarang kasus virus Marburg tercatat di Kongo, Kenya, Afrika Selatan (pada seseorang dengan riwayat ke Zimbabwe) dan Uganda. Kasus Marburg terbesar terjadi di Angola pada 2005 lalu, yang menewaskan lebih dari 300 orang.