Kebocoran Baru di Stasiun Luar Angkasa Disebabkan oleh Manusia

4 September 2018 20:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun Luar Angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun Luar Angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Pekan lalu NASA mengumumkan bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) mengalami kebocoran. Kebocoran terjadi akibat adanya lubang berukuran dua milimeter yang awalnya diduga ada akibat hantaman mikrometeorit.
ADVERTISEMENT
Ternyata berdasarkan laporan yang dikutip oleh Science Alert, lubang tersebut muncul karena ulah manusia.
Dilaporkan bahwa Roscosmos, badan antariksa Rusia, melakukan investigasi atas lubang yang menyebabkan kebocoran tersebut. Ditemukan bahwa lubang tersebut dibuat dari dalam, dan tidak seperti bekas dihantam mikrometeorit.
"Kami sedang mempelajari semua teori yang ada (mengenai kebocoran)," ujar Dmitry Rogozin, Kepala Roscosmos.
"Teori tentang hantaman meteorit telah ditolak karena ditemukan bukti bahwa bagian lambung ISS dilubangi dari dalam. Lubang dibuat oleh tangan manusia dan ada jejak pengeboran di permukaannya," paparnya.
Hal ini juga diperkuat dengan anggapan para warganet ketika NASA mengunggah foto lubang tersebut ke media sosial. Banyak yang meragukan lubang tersebut adalah akibat hantaman mikrometeorit.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rogozin menyatakan bahwa Roscosmos akan berusaha menemukan pelakunya.
"Ini menyangkut kehormatan bagi Energia Rocket and Space Corporation (pabrik pembuat bagian yang bocor) untuk menemukan orang yang bertanggung jawab, untuk menemukan apakah itu terjadi secara tidak sengaja atau sengaja, dan juga untuk menemukan di mana kebocoran tersebut terjadi, apakah di Bumi atau di luar angkasa," ujar kata Rogozin.
Berdasarkan laporan RIA Novosti, yang mendapat sumber di Energia, lubang dibuat di Bumi dan orang yang bertanggung jawab atas hal tersebut telah diidentifikasi.
Stasiun luar angkasa (ISS). (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun luar angkasa (ISS). (Foto: Pixabay)
Dilaporkan juga bahwa lubang dibuat secara tidak sengaja oleh seorang pekerja yang berusaha menutupi kesalahannya dengan segel biasa. Segel tersebut berhasil melewati uji tekanan di Bumi, dan diluncurkan ke ISS. Namun setelah dua bulan akhirnya segel itu lepas.
ADVERTISEMENT
"Ketika di orbit, segel mengering dan tertarik keluar, hal itu membuat lubang," lapor RIA Novosti.
Hubungan antara NASA dan Roscosmos yang retak
Logo NASA. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Logo NASA. (Foto: NASA)
Memperbaiki lubang tersebut merupakan suatu hal yang sulit, mengingat keterbatasan peralatan dan bahan di ISS. Selain itu, hal tersebut juga diperumit lagi oleh sempat retaknya hubungan antara NASA dan Roscosmos.
Sebelumnya Roscosmos menginginkan agar lubang itu segera disegel dengan suatu lem khusus yang ditambahkan lagi dengan isolasi dan kain kasa medis di atasnya. Namun Andrew Feustel, astronaut NASA yang sekarang menjadi pemimpin di ISS, merasa tidak nyaman dengan rencana tersebut.
Feustel meminta tambahan waktu 24 jam agar rencana Roscosmos bisa diuji terlebih dahulu di Bumi. "Saya harap dilakukan sebuah tes atas rencana itu di Bumi sebelum kita melakukannya di sini dan melihat apakah rencana itu akan berhasil," katanya saat itu.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, Roscosmos tetap berkeras agar rencana mereka dilaksanakan. Dan akhirnya rencana itu kemudian dilakukan dan tekanan di ISS berhasil kembali menjadi stabil.
Meski ISS sudah kembali normal, Rogozin mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya akan tetap menyelidiki apakah lubang itu muncul akibat kelalaian ataukah dibuat secara sengaja.
"Sekarang sangat penting untuk mengetahui alasan dan nama dari yang bertanggung jawab atas hal ini," kata Rogozin. "Dan kami akan menemukannya," imbuh dia.