Kenapa Harimau Punya Belang Hitam di Tubuhnya?

25 Desember 2020 13:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harimau sumatera Corina berada di kandang habituasi dalam proses pelepasliaran di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER), Provinsi Riau, Sabtu (19/12).  Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Harimau sumatera Corina berada di kandang habituasi dalam proses pelepasliaran di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER), Provinsi Riau, Sabtu (19/12). Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu bertanya, kenapa kulit harimau punya warna oranye dengan garis-garis hitam di tubuhnya? Jika kamu mengira itu tidak ada gunanya, kamu salah besar. Sebab, belang di tubuh harimau mempunyai fungsi yang sangat penting, terutama kala mereka berburu mangsa.
ADVERTISEMENT
Menurut Assistant Professor di Zoological Medicine University of Tennessee, Andrew Cushing, kulit, bulu, warna, dan belang di tubuh harimau merupakan hasil evolusi, baik untuk membantu memikat pasangan ataupun berkamuflase.
Kamuflase membuat mereka dapat bersembunyi tanpa terdeteksi. Harimau adalah predator puncak dalam rantai makanan, mereka tak perlu bersembunyi dari pemangsa lain. Harimau merupakan hewan karnivora alias pemakan daging. Untuk mendapatkan makanan, dia harus berburu mangsa.
Di sinilah kamuflase diperlukan. Jadi, harimau bersembunyi bukan untuk menghindari predator, tapi untuk berburu makanan. Saat Berburu ini, harimau juga terbantu oleh pandangan mangsanya, di mana rusa dan satwa lain tidak bisa melihat banyak warna, mirip seperti manusia yang buta warna.
Mata manusia bisa memproses merah, hijau, dan biru, sehingga bagi kita, harimau terlihat oranye (kanan). Rusa hanya memproses hijau dan biru, yang membuat mereka buta warna (kiri). Foto: Journal of The Royal Society Interface/J.G. Fenell
“Karena mereka (rusa, kerbau, dll) hanya melihat sedikit warna, mereka mampu melihat lebih baik dalam keadaan redup, tapi ini juga membuatnya sangat rentan terhadap serangan predator,” tulis Cushing dalam The Conversation.
ADVERTISEMENT
Belang pada harimau juga memiliki peran yang sangat penting. Garis atau belang vertikal yang mereka punya dalam warna cokelat hingga hitam merupakan contoh dari apa yang disebut sebagai gangguan pewarnaan oleh para ahli biologi.
Garis-garis ini membantu harimau menyaru dengan pohon atau rerumputan tinggi. Ini penting karena harimau tidak berburu dalam kelompok seperti singa atau memiliki kecepatan seperti cheetah. Harimau termasuk kucing penyendiri dan mengandalkan kemampuan bersembunyi dan kamuflase untuk bertahan hidup.
Bentuk belang ini juga bervariasi di antara 6 spesies harimau. Harimau Sumatra, misalnya, memiliki belang yang lebih kecil dan banyak ketimbang yang lainnya. Ini membantu mereka untuk tetap tersembunyi di belantara hutan.
Harimau Benggala Putih. Foto: Pixabay
Jika dilihat lebih detail, belang harimau juga punya pola yang unik seperti zebra. Belangnya bahkan mirip dengan sidik jari manusia. Ini membuat para peneliti bisa mengidentifikasi dan menghitung jumlah harimau di alam liar lewat pola belang yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Saat ini, hanya ada 3.400 harimau liar di alam liar seluruh Asia.
ADVERTISEMENT

Bagaimana dengan harimau putih?

Di alam liar, harimau putih bakal terlihat lebih menonjol ketimbang harimau oranye. Warna putih tersebut membuat mereka kesulitan bertahan hidup, karena sulit untuk menangkap mangsa. Oleh karena itu, harimau putih lebih sering dijumpai di penangkaran ketimbang di alam bebas.
Warna putih pada tubuh harimau disebabkan oleh mutasi genetik, yang dibawa oleh induk dengan gen langka. Harimau putih lebih banyak dikembangbiakkan di penangkaran guna kebutuhan pariwisata. Hanya ada sedikit harimau putih di alam liar, terakhir kali terlihat 60 tahun lalu.
Populasi harimau semakin menurun. Selain karena habitatnya yang terganggu, mereka juga kerap diburu manusia untuk diambil kulitnya yang bernilai fantastis. Bisanya, kulit harimau banyak dijual di pasar gelap satwa liar, terutama di Asia.
ADVERTISEMENT