Kenapa Kecoak Bisa Tetap Hidup Meski Tanpa Kepala?

14 Agustus 2020 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecoak. Foto: REUTERS / Thomas Suen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecoak. Foto: REUTERS / Thomas Suen
ADVERTISEMENT
Jika kepala seorang manusia terputus dari tubuhnya, kita bisa memastikan bahwa orang tersebut pasti meninggal. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi kecoak yang bisa hidup beberapa minggu tanpa kepalanya.
ADVERTISEMENT
Jika kamu pernah melihat posting-an fun fact di media sosial mengenai hal tersebut, kamu tidak sendirian. Informasi mengenai kecoak bisa hidup tanpa kepala bisa dibilang cukup jamak ditemukan di akun media sosial penyebar fun fact. Keberadaan informasi ini pun bisa ditelusuri sejak booming-nya media sosial itu sendiri.
Meski demikian, sering kali informasi yang disampaikan akun-akun media sosial tersebut tidak cukup detail dalam menjelaskan kenapa kecoak bisa hidup tanpa kepala. Lantas, bagaimana bisa sih kecoak hidup tanpa kepala mereka?
Menurut Joseph Kunkel, seorang ahli fisiologis dan biokimia dari University of Massachusetts Amhers, kecoak punya sistem tubuh yang berbeda dengan manusia. Perbedaan tersebutlah yang membuat kecoak bisa hidup tanpa kepala, sedangkan manusia tidak.
Buat jebakan kecoak Foto: Pixabay
Kunkel menjelaskan, jika kepala seseorang terpenggal, ia akan kekurangan darah dan mengalami penurunan tekanan darah yang menghambat pengangkutan oksigen dan nutrisi ke jaringan vital. Tak hanya itu, hilangnya kepala dari seseorang akan mengakibatkan tubuhnya tak ada yang mengontrol, karena otaknya sudah tercabut.
ADVERTISEMENT
Masalah lain dari kepala seseorang yang terpenggal adalah ketiadaan hidung dan mulut. Ia tak lagi bisa bernapas. Tubuhnya juga tidak dapat makan hingga mati karena kelaparan.
Nah, kesulitan hidup tanpa kepala semacam itu tak terjadi dalam sistem tubuh kecoak.
"Mereka tidak memiliki jaringan pembuluh darah yang besar seperti yang dimiliki manusia, atau pembuluh kapiler kecil yang membutuhkan banyak tekanan untuk mengalirkan darah. Mereka memiliki sistem peredaran darah terbuka, yang tekanannya jauh lebih sedikit," kata Kunkel, yang juga meneliti studi perkembangan kecoak, kepada Scientific American.
"Setelah Anda memenggal kepala mereka (kecoak), seringkali leher mereka akan menutup dengan pembekuan. Tidak ada pendarahan yang tidak terkendali," sambungnya.
com-Kecoak Foto: Shutterstock
Kunkel menambahkan, kecoak itu bernapas melalui spirakel (spiracle) atau lubang kecil di setiap segmen tubuh. Spirakel inilah yang bertugas menyalurkan udara ke seluruh jaringan tubuh melalui trakea. Jadi, tanpa keberadaan otak, kecoak bisa tetap membawa oksigen ke seluruh tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa fungsi dari otak seekor kecoak bagi dirinya sendiri? Menurut penjelasan BBC Science Focus, otak kecoak sebagian besar berfungsi untuk mengontrol sensor dari mata dan antena mereka. Adapun perilaku lain seperti berlari dan bereaksi terhadap sentuhan ditangani oleh 'otak mini' yang disebut ganglia yang berada di setiap segmen tubuh kecoa.
Senada dengan BBC Science Focus, Christopher Tipping, seorang ahli entomologi di Delaware Valley College juga menyebut bahwa ganglia itulah yang membuat kecoak masih bisa bereaksi meski mereka tak lagi punya kepala.
"Tanpa otak, tubuh (kecoak) masih dapat berfungsi dalam reaksi yang sangat sederhana," kata Tipping kepada Scientific American. "Mereka bisa berdiri, bereaksi untuk menyentuh dan bergerak."
Kecoak di kandang peternakan di perusahaan farmasi Gooddoctor, Xichang, China. Foto: REUTERS / Thomas Suen
Tipping sendiri mengkonfirmasi bahwa kecoak memang bisa hidup setelah kepala mereka terpenggal. Hal tersebut dia temukan melalui sebuah percobaan di mana dia 'secara hati-hati di bawah mikroskop' memenggal kepala kecoak Amerika (Periplaneta americana), menutup lukanya dengan dental wax, dan menaruhnya di toples.
ADVERTISEMENT
Tentu, pada akhirnya kecoak yang terpenggal akan mati pada waktu tertentu. Namun, karena kecoak adalah hewan berdarah dingin, mereka bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makanan ketimbang manusia.
"Seekor serangga dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu pada makanan yang mereka makan satu hari," kata Kunkel. "Selama beberapa predator tidak memakannya, mereka hanya akan diam dan duduk-duduk, kecuali jika terinfeksi oleh jamur atau bakteri atau virus. Kemudian mereka mati."
Menariknya, para peneliti juga menemukan bahwa bukan hanya tubuh kecoak tanpa kepala yang bisa hidup meski telah terpenggal, kepalanya yang tanpa tubuh juga tetap hidup meski durasinya lebih singkat.
Ilustrasi Mi Kecoak Foto: Shutterstock/Gohang
Menurut Kunkel, tanda kepala kecoak masih hidup meski tanpa tubuh ditunjukkan melalui gerakan antena mereka. Biasanya, kepala itu akan mati setelah beberapa jam akibat kehabisan tenaga. Namun, kalau kepala tersebut diberi nutrisi dan didinginkan, ia bisa hidup lebih lama lagi.
ADVERTISEMENT

Kecoak tanpa kepala

Aksi pemenggalan kepala kecoak memang tampak mengerikan. Kendati demikian, para ahli telah melakukan sejumlah eksperimen dengan tubuh kecoak tanpa kepala dan kepala kecoak tanpa tubuh. Melalui eksperimen ini, para peneliti ingin mencari tahu bagaimana neuron kecoak bekerja dan mengumpulkan lebih banyak bukti bahwa kecoak bisa hidup tanpa kepala.
Salah satu temuan dari eksperimen ini menunjukan, tubuh kecoak tanpa kepala, tak bisa berfungsi secara normal tanpa otak di kepala mereka. Padahal, kecoak diketahui merupakan serangga yang punya memori ingatan yang luar biasa.
"Tubuh memberikan sejumlah besar informasi sensorik ke kepala dan otak tidak dapat berfungsi secara normal ketika ditolak masukan ini," jelas ahli saraf Nick Strausfeld dari University of Arizona, yang berspesialisasi dalam pembelajaran artropoda, memori, dan evolusi otak.
ADVERTISEMENT
"Ketika kami mencoba mengajari mereka ketika ada bagian yang hilang, tidak ada harapan. Kami harus menjaga tubuh mereka tetap utuh," pungkasnya.