Kenapa Manusia Tidak Bisa Mendarat di Saturnus?

2 September 2023 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar Saturnus dengan aurora biru.  Foto: ESA/Hubble & NASA
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Saturnus dengan aurora biru. Foto: ESA/Hubble & NASA
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu bertanya, di antara semua misi luar angkasa di masa depan, kenapa tidak ada rencana untuk mengirim astronaut mendarat di planet Saturnus?
ADVERTISEMENT
Alasan pertama, Saturnus merupakan planet yang dikenal sebagai raksasa gas. Saturnus hampir sama dengan Jupiter, nyaris seluruhnya terdiri dari hidrogen dan helium, serta sisa-sisa es yang mengandung air, amonia, dan metana. Lebih dalam lagi, hidrogen menjadi cair di bawah tekanan, di bawahnya ada helium yang lebih berat.
Di bawah tekanan yang lebih besar hidrogen diubah menjadi hidrogen metalik. Inti dari semuanya adalah batu yang diperkirakan berukuran sekitar 10 kali massa Bumi, di mana bagian dalamnya terbuat dari logam seperti besi dan nikel. Jadi secara teoritis, jika kamu masuk lebih dalam, mungkin ada sesuatu yang bisa jadi pijakan.
Pemandangan cincin saturnus yang terkena sinar makatahri menciptakan bayangan di permukaan, yang ditangkap dari pesawat luar angkasa Cassini. Foto: NASA/JPL-CALTECH/SPACE SCIENCE INSTITUTE
Namun alasan kedua adalah tekanan dan suhu yang sangat besar di dalam Saturnus akan menghalangimu untuk mencapai permukaannya. Sebagai pembanding, atmosfer di Bumi di atas 1 bar, sedangkan di Saturnus mencapai lebih dari 1 juta bar.
ADVERTISEMENT
Jika astronaut masuk ke dalam tekanan besar ini, mereka akan terbakar dalam suhu mencapai ribuan kelvin. Singkatnya, kamu tidak bisa mendarat di Saturnus karena ada gas raksasa yang menghalangimu.
Sebelum kamu mencapai inti planet, kamu akan hancur menjadi debu yang tak bisa dikenali, sebelum akhirnya berubah menjadi uap. Inilah kenapa misi Saturnus tidak pernah ada. Kalau pun ada, tidak akan ada yang mau pergi dan mendanainya.