Kenapa Minum Kopi Bisa Bikin Perut Mulas?

21 Mei 2019 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minum kopi Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum kopi Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang suka memulai harinya dengan segelas kopi. Dingin atau panas biasanya tergantung dengan cuaca hari itu. Tapi, ada risiko dari meminum kopi. Salah satunya membuat perut jadi mulas.
ADVERTISEMENT
Masih belum diketahui dengan pasti alasan kenapa kopi membuat orang mulas. Untuk itu, para peneliti di University of Texas Medical Branch melakukan sebuah penelitian. Mereka memberi kopi pada tikus dan mempelajari efeknya.
Hasil eksperimen ini telah para peneliti paparkan di sebuah konferensi bernama Digestive Disease Week. Temuan mereka memperkuat anggapan bahwa penyebab minum kopi bikin perut mulas bukan akibat kafein. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa kopi ternyata bisa membunuh bakteri di perut.
Dalam hasil riset ini, para peneliti memberi para tikus kopi selama tiga hari berturut-turut. Para tikus dibagi dalam beberapa kelompok berbeda. Ada yang diberi kopi berkafein dan ada yang diberi tanpa kafein.
Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay
Selanjutnya para periset mempelajari saluran pencernaan para tikus. Mereka fokus pada otot tikus yang berkontraksi dan mendorong makanan bergerak melalui saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga mempelajari bagaimana jaringan otot dalam perut tikus secara langsung bereaksi dengan kopi. Temuan mereka cukup jelas, otot di usus halus dan usus besar jadi semakin mudah berkontraksi setelah minum kopi. Pendek kata, kopi terbukti menstimulasi motilitas atau pergerakan otot perut sehingga membuat perut jadi mulas.
"Kopi memiliki efek menstimulasi motilitas (pergerakan) perut, dan ini sama sekali tidak berhubungan dengan kafein. Kita bisa melihat hal yang sama bahkan pada kopi tanpa kafein. Jadi ini tidak bergantung pada kafein," ujar Xuan-Zheng Shi, pemimpin riset ini, kepada Gizmodo.
Riset ini bukan yang pertama menemukan bahwa otot di perut secara langsung dipengaruhi oleh kopi. Pada 1990, peneliti menemukan bahwa orang sehat yang mengaku mulas saat minum kopi memiliki lebih banyak pergerakan pada otot kolonnya setelah minum kopi hitam.
Ilustrasi kopi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut riset terbaru ini, efek tersebut juga bisa terlihat ketika orang minum kopi non-kafein.
Pada riset 1990 lalu, para peneliti menduga bahwa kopi bisa memberi efek pada kolon melalui usus halus atau perut. Riset yang sama juga menemukan bahwa tidak semua orang merasa mulas setelah kopi, hanya sekitar 30 persen yang merasa demikian.
Dalam riset ini, Shi tidak hanya mempelajari perut dari para tikus. Mereka juga mempelajari kotoran dari tikus. Para peneliti membandingkan kotoran tikus yang minum kopi dengan yang tidak. Mereka menemukan bahwa pada kotoran tikus yang minum kopi ada lebih sedikit bakteri.
Ketika para peneliti mempelajari kotoran itu, mereka menemukan bahwa kopi memang menghentikan pertumbuhan bakteri. "Ini benar-benar menarik, karena itu berarti kopi bisa jadi merupakan agen anti bakteri,dan kita bisa melihat hal yang sama pada kopi non kafein," kata Shi. "Tapi kita harus mempelajarinya lebih lanjut, bagaimana bisa kopi memiliki efek menekan pada mikrobioma ini," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kopi mempengaruhi mikrobioma di perut kita. Kita mengetahui bahwa mikrobioma perut adalah ekosistem yang sensitif. Jika kopi menghalangi pertumbuhan bakteri yang dianggap sehat, maka ini bisa berarti buruk. Meski begitu, telah ada riset lain yang menemukan bahwa kopi bisa memiliki efek positif pada kesehatan kolon.
kopi Foto: dok.pixabay.com
Ada riset lain yang menemukan hubungan antara mikrobioma perut dengan motilitas perut. Tapi masih belum diketahui dengan jelas bagaimana masing-masing saling mempengaruhi satu sama lain.
Shi dan timnya juga belum mengonfirmasi apakah kopi benar-benar memiliki efek pada mikrobioma di perut. Mereka baru menemukan hubungannya dan masih mempelajarinya lebih lanjut.
Para peneliti mengatakan bahwa perlu dipelajari lebih lanjut apakah kopi bisa dimanfaatkan sebagai cara mudah untuk mengatasi konstipasi. Konstipasi atau sembelit atau sulit buang air besar adalah kondisi yang biasa muncul sebagai salah satu efek samping beberapa operasi.
ADVERTISEMENT