Kenapa Rumput yang Baru Dipotong Punya Aroma Menyenangkan?

8 Mei 2019 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumput yang baru dipotong. Foto: Pixabairis/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Rumput yang baru dipotong. Foto: Pixabairis/Pixabay
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mencium aroma rumput hijau yang baru dipotong? Ya, rumput yang baru dipotong memang memiliki aroma yang sangat khas, yakni manis dan tajam.
ADVERTISEMENT
Tapi apa yang sebenarnya kita cium saat menghirup aroma rumput segar tersebut? Dan kenapa banyak orang menyukai aroma tersebut dan menganggapnya sebagai aroma yang menyenangkan?
Secara kimiawi, aroma rumput adalah campuran dari senyawa karbon yang disebut Green Leaf Volatiles (GLV). Tumbuhan sering melepaskan molekul-molekul ini pada saat mereka dirusak oleh serangga, terinfeksi, atau dipotong dengan sengaja, seperti menggunakan mesin pemotong rumput.
Rumput yang baru dipotong. Foto: _Alicja_/Pixabay
Menurut Ian Baldwin, ahli ekologi tanaman dan direktur pendiri Max Planck Institute for Chemical Ecology di Jena, Jerman, tanaman akan mengeluarkan GLV yang berbeda tergantung apa yang terjadi kepada mereka.
Dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada tahun 2010, Ian dan rekannya Silke Allmann dari University of Amsterdam, menjelaskan bahwa daun tembakau yang dimakan dan dibasahi air liur serangga akan melepaskan aroma yang berbeda dibandingkan daun yang dirusak dan digosok menggunakan air biasa.
ADVERTISEMENT
Spesies seperti serangga yang memakan tanaman dan pemangsa yang memakan serangga tersebut akan sangat peka terhadap aroma GLV. Baldwin dan Allmann menemukan bahwa serangga pemangsa sangat tertarik pada aroma GLV yang dikeluarkan oleh tanaman yang dikunyah oleh hama sejenis cacing gelang tembakau. Dengan kata lain, aroma yang dikeluarkan tanaman bisa menjadi petunjuk bagi pemangsa bahwa ada santapan di dekatnya.
Rumput. Foto: Pxhere
Begitupun dengan manusia, kita ternyata cukup peka juga dengan aroma GLV yang dikeluarkan oleh sayuran segar yang kemudian kita anggap lezat. Artinya, ada alasan kuat kenapa hidung manusia cukup peka terhadap aroma yang dikeluarkan tanaman. “Hampir semua sayuran segar memiliki beberapa aroma GLV,” kata Baldwin Kepada Live Science.
Lebih lanjut, kata Baldwin, tumbuhan juga dapat mengenali dan merespons aroma udara. Mereka bisa mengendus aroma GLV dari tanaman di sebelahnya yang sedang kehilangan pucuk bunganya. Saat mengetahui apa yang terjadi pada tanaman tetangganya, tanaman itu kemudian memindahkan gula dan sumber daya lainnya ke bagian akarnya. Ini merupakan bentuk dari pertahanan diri agar mereka tetap hidup dan dapat tumbuh kembali.
ADVERTISEMENT
Baldwin mengatakan, rumput juga akan mengantisipasi mesin pemotong rumput yang akan datang menghampirinya. Dengan kata lain, pada saat kamu akan memotong rumput dan memulainya dari sisi ujung kiri halaman, rumput di ujung kanan akan akan mencium aroma kehadiranmu dan bersiap untuk mempertahankan diri mereka.