Kenapa Simpanse Suka Melempar Kotorannya ke Pengunjung Kebun Binatang?

30 Juli 2019 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi simpanse. Foto: DaFranzos via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi simpanse. Foto: DaFranzos via Pixabay
ADVERTISEMENT
Pergi ke kebun binatang bisa menjadi momen yang cukup "mengesankan", terutama tatkala kamu mendapatkan kotoran hewan tiba-tiba meluncur ke arahmu. Kemungkinan, pelakunya adalah simpanse, yang memang terkadang suka melempar kotorannya kepada para pengunjung. Tapi, apa alasan di balik perilaku tersebut?
ADVERTISEMENT
Menurut Karen Strier, profesor antropologi dari University of Wisconsin-Madison, perilaku simpanse tersebut agak unik. Sebab, melempar kotoran bukan hal yang lazim dilakukan oleh sebagian besar primata. Strier mengatakan bahwa primata di alam liar justru tidak melakukan kebiasaan tersebut. Melempar kotoran biasanya hanya dilakukan simpanse yang hidup dalam penangkaran.
Dalam penelitiannya, Strier mempelajari monyet muriqui utara (Brachyteles hypoxanthus) yang dikenal sebagai primata paling damai di dunia. Hewan ini hidup di hutan Brasil dan mereka tidak memiliki hierarki sosial dalam kelompoknya. Tidak adanya hierarki sosial, membuat hewan ini tidak memerlukan agresi atau pertikaian, jelas Strier.
Sedangkan simpanse (Pan trolodytes) memiliki hierarki sosial di dalam kelompoknya. Seekor simpanse kerap terlihat menyeret ranting pohon atau melempar batu ketika merasa frustasi, jengkel, atau ketika ingin menunjukkan dominasinya.
ADVERTISEMENT
“Mereka mampu mengekspresikan banyak hal, mereka adalah komunikator yang sangat baik,” ujar Ronnie Steinitz, mahasiswa doktoral program ilmu antropologi integratif di University of California, Santa Barbara, kepada Live Science.
Simpanse liar memakan daging kura-kura. Foto: Erwan Théleste/Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology via Scientific Reports
Menurutnya, melempar batu atau ranting adalah salah satu cara simpanse untuk berkomunikasi. Selain itu, seekor simpanse dengan kemampuan komunikasi yang baik bisa mendapat keuntungan saat hidup dalam kelompoknya.
Sebagai contoh, simpanse jantan yang berkelahi dengan pejantan dominan di kelompoknya, bisa “berbaikan” dengan si pejantan dominan. Hal ini membuatnya terhindar dari pengucilan oleh kelompoknya dan menunjukkan kemampuan si simpanse sebagai komunikator yang baik.
Di kebun binatang, alasan simpanse melempar sesuatu kepada orang yang menatapnya, mungkin karena mereka merasa gusar atau frustasi. Simpanse itu kemudian melampiaskan emosinya kepada orang yang sedang melihatnya.
ADVERTISEMENT
“Karena mereka kekurangan batu, atau ranting, atau benda kecil lainnya, untuk alasan yang tepat, mereka memilih opsi lain yang mereka miliki, yakni menggunakan kotoran,” papar Steinitz.
“Anggap saja ada makhluk pintar lainnya yang sedang berusaha berkomunikasi dengan diri Anda,” imbuh dia.