news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Pilot Selamat Setelah Tersedot Keluar Jendela Saat Pesawat Terbang Tinggi

23 November 2020 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pilot. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilot. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kisah dramatis bak film fiksi menimpa seorang pilot bernama Tim Lancaster ketika melakukan penerbangan dari Inggris ke Spanyol. Ia terhempas keluar dari kokpit saat jendela depan pesawat pecah. Begini kisahnya.
ADVERTISEMENT
Pada 10 Juni 1990, pilot Lancaster yang menerbangkan British Airways dijadwalkan melakukan perjalanan dari Birmingham, Inggris, ke Malaga, Spanyol. Beberapa menit setelah pesawat lepas landas, tepatnya ketika mereka berada di atas kota Oxfordshire, dua dari enam jendela kokpit tiba-tiba pecah, menyebabkan dekompresi mematikan.
Tekanan udara di luar pesawat menyebabkan pintu kokpit terlepas dari engselnya. Lancaster terlempar dari kursi hingga tersedot keluar jendela pada ketinggian 23.000 kaki atau setara 7.000 meter di atas permukaan tanah. Sadar ada yang tidak beres, pramugara Nigel Ogden langsung bergegas menuju kokpit. Kedatangannya bertepatan dengan momen Lancaster terhempas ke luar jendela.
“Saya berbalik dan melihat kaca depan telah menghilang dan Lancaster keluar dari jendela tersebut. Dia telah tersedot dari sabuk pengamannya dan yang bisa saya lihat hanyalah kakinya,” kata Ogden seperti dikutip LADbible.
ADVERTISEMENT
“Saya melompati mesin pengatur penerbangan dan memeluknya di sekitar pinggang Lancaster agar dia tidak keluar jendela. Kemejanya tertarik dari punggungnya dan kapten menekuk tubuhnya ke bagian badan atas pesawat.”
Ilustrasi Pilot Foto: Shutter stock
Orgen mulai tergelincir dari pegangannya. Saat pegangan mulai melemah, awak kabin kedua, John Heward, yang melihatnya langsung lari ke arah mereka dan meraih sabuk pengaman kapten. Sementara Lancaster bertahan di ketinggian 7.000 meter, co-pilot Alistair Atchison mencoba mengambil alih kendali dengan meneriakkan “Mayday! Mayday” ke radio.
"Kakinya macet ke depan, memutus sambungan autopilot dan pintu penerbangan bersandar pada kontrol membuat pesawat meluncur ke bawah dengan kecepatan hampir 650 km/h melalui beberapa langit paling padat di dunia. Saya pikir saya akan kehilangan dia, tapi dia akhirnya membentuk huruf U melengkungkan badannya di sekitar jendela.” kata Orgen.
ADVERTISEMENT
“Wajahnya membentur jendela dengan darah mengucur dari hidung dan sisi kepalanya, lengannya mengibas dan tampak panjangnya sekitar 6 kaki . Yang paling mengerikan, matanya terbuka lebar. Aku tidak akan pernah melupakan pemandangan itu sebagai selama saya hidup."
Co-pilot Atchison berhasil mengendalikan pesawat dan melakukan pendaratan darurat di Southampton, Inggris, tanpa ada penumpang yang cedera. Yang luar biasa, Lancaster berhasil selamat dari keadaan mematikan. Ia menderita beberapa patah tulang dan radang dingin.
Kisah itu telah diangkat menjadi sebuah film dokumenter berjudul "Air Crash Investigation - Blow Out", yang memperlihatkan reka ulang dari peristiwa dramatis tersebut. Film itu ditayangkan di National Geographic pada 2005 silam.