Untitled Image

Komplikasi Sembelit Bahaya bagi Kesehatan, Ini Solusinya!

14 September 2022 9:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sulitnya buang air besar (BAB). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sulitnya buang air besar (BAB). Foto: Shutterstock
Sembelit atau kondisi sulit buang air besar (BAB) memang sesekali dirasakan. Namun, tak sedikit juga orang yang mengalami sembelit terlalu sering dan parah, sehingga bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gejala sembelit sering kali diremehkan para penderitanya. Padahal ada tanda-tanda yang perlu diwaspadai, mulai dari buang air besar kurang dari 3 kali seminggu dengan tinja kental atau keras, sering mengejan terlalu keras saat BAB, dan merasa seolah-olah ada ada penyumbatan di rektum saat BAB.
Meski sudah BAB, penderita sembelit seringkali merasa tidak lega atau perut tidak terasa kosong sepenuhnya, bahkan hingga perlu bantuan tangan atau menekan perut saat BAB.
Sembelit atau yang juga dikenal dengan konstipasi terbagi menjadi dua jenis. Pertama sembelit akut. Jenis ini sifatnya sementara—berlangsung kurang dari 3 bulan lamanya—yang terjadi akibat perubahan psikologis, pola makan, aktivitas rutin, pasca-operasi, dan beberapa hal lainnya.
Jika sembelit terjadi lebih dari 3 bulan, maka bisa dikatakan sebagai sembelit kronis. Seseorang yang mengalami sembelit, baik akut maupun kronis, perlu berhati hati. Pasalnya, jika terus dibiarkan dan tidak diobati, keluhan BAB macet ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius.
Apa saja komplikasi sembelit yang perlu dihindari? Berikut pemaparannya!

Dampak Buruk Sembelit bagi Kesehatan

Wasir

Ilustrasi mengejan saat buang air besar. Foto: Shutterstock
Jika sembelit dibiarkan tanpa diobati, komplikasi yang paling sering terjadi adalah wasir. Mengejan saat BAB bisa menyebabkan pembuluh darah di anus dan rektum bagian bawah membengkak. Pembengkakan vena inilah yang dikenal sebagai wasir atau ambeien.
Wasir bisa membuat seseorang merasa sakit karena iritasi atau gatal di area anus, bengkak, bahkan terjadi pendarahan saat buang air besar. Ada dua jenis wasir yang bisa muncul. Pertama, wasir dalam, yang tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa menyebabkan pendarahan. Kedua, wasir luar, yang ada di sekitar anus, menggumpal dan menimbulkan rasa sakit.
Jika wasir terlalu parah, dokter bisa saja menyarankan perawatan bedah. Namun sayangnya prosedur ini bisa menyebabkan morbiditas seperti striktur anus (penyempitan anus), dan inkontinensia. Tak hanya itu, rasa sakit pun kadang bisa muncul meski operasi telah dilakukan.
Selain itu, World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa wasir bisa dicegah dengan memodifikasi gaya hidup, mulai dari melakukan olahraga, mengurangi konsumsi lemak, tidak mengejan di toilet, dan meningkatkan makanan serta minuman yang tinggi serat.

Inkontinensia alvi (BAB keluar tiba-tiba)

Ilustrasi sembelit, kondisi susah buang air besar (BAB). Foto: Shutterstock
Inkontinensia alvi bisa sangat merepotkan karena seseorang dapat kehilangan kontrol saat ingin BAB. Seseorang bisa saja tiba-tiba merasa ingin BAB tetapi tidak bisa menahan rasa sakit hingga BAB atau lendir keluar begitu saja, bahkan tanpa disadari.
Inkontinensia ini bisa disebabkan oleh beberapa penyebab, mulai dari cedera otot pasca-operasi (operasi wasir, abses, atau kanker anus), kerusakan saraf, penyakit neurologis, diare, dan sembelit.
Penurunan kualitas hidup pun jadi risiko lanjutan jika seseorang telah mengalami inkontinensia alvi. Tak hanya itu, komplikasi ini juga bisa menyebabkan tekanan emosional atau sosial bagi penderitanya.

Prolaps rektum

Prolaps rektum merupakan satu kondisi ketika bagian terbawah usus besar (rektum) keluar atau melewati lubang saluran pencernaan (anus). Jika seseorang mengalami kondisi ini, ia akan merasakan ada satu bagian menonjol yang keluar dari anus saat mengejan (BAB), batuk, bahkan bisa keluar begitu saja.
Jurnal dari Clinics in Colon and Rectal Surgery menunjukkan bahwa prolaps rektum ini bisa dikategorikan sebagai satu kondisi kronis yang mengganggu. Umumnya menyerang wanita, lansia di atas usia 50 tahun, atau orang-orang yang mengalami konstipasi (sembelit) kronis. Di Amerika Serikat sendiri, prolaps rektum paling sering dialami oleh mereka yang mengalami konstipasi.
Prolaps rektum bisa saja terjadi diikuti dengan atau tanpa keluarnya darah, lendir, dan rasa nyeri anorektal. Jika kondisi ini terjadi, pasien harus segera ke rumah sakit, baik untuk mendapatkan obat, ataupun pembedahan khusus.
Ketiga komplikasi ini sebetulnya tidak akan terjadi jika seseorang menjaga kesehatan pencernaannya. Journal of Clinical Medicine menjelaskan bahwa asupan serat yang baik, terutama serat larut, sangat efektif untuk mencegah sembelit.
Studi telah mengonfirmasi bahwa asupan serat sangat efektif meningkatkan frekuensi BAB, memberaiki konsistensi tinja, dan mengurangi nyeri saat BAB, dan memperbaiki sistem transit usus besar.
Cobalah untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi serat seperti Vegeta Herbal. Vegeta Herbal merupakan suplemen serat yang dibuat dari 100 persen serat alami untuk melancarkan BAB macet lebih dari dua hari.
Vegeta Herbal bisa membantu kelancaran proses pencernaan tanpa menyebabkan kram perut, rasa mulas berlebih. Karena bentuknya bukan obat, suplemen ini sangat aman dikonsumsi.
Setiap kemasan Vegeta Herbal mengandung bahan alami yang bisa memperbesar volume dan melunakkan tinja sehingga mudah terdorong ke luar.
Vegeta Herbal ini bisa Anda dapatkan melalui warung terdekat, minimarket, supermarket, atau melalui Enesis Official Store di e-commerce kesayangan Anda. Anda pun bisa memesannya melalui Enesis Home Delivery!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Vegeta
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten