Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Kontroversi Baru Soal Ganja: Bikin Overdosis dan Sebabkan Kematian
22 November 2017 9:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, mariyuana atau ganja dilarang diproduksi atau digunakan karena tanaman ini masuk dalam kategori narkotika golongan 1, berdasarkan pasal 12 ayat 1 UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009.
ADVERTISEMENT
Meski dianggap sebagai narkoba, namun kenyataannya kematian yang disebabkan overdosis ganja belum pernah tercatat di manapun, sampai akhirnya muncul laporan dua dokter dari Colorado, AS, yang menyatakan mereka telah menemukan kasusnya yang dialami oleh seorang bayi berusia 11 bulan.
Dua dokter itu adalah Thomas M. Nappe dan Christopher O. Hoyte, yang bekerja di Rocky Mountain Poison and Drug Center di Colorado, salah satu wilayah di AS yang telah melegalkan ganja sejak Januari 2014.
Dalam makalah berjudul 'Pediatric Death Due to Myocarditis After Exposure to Cannabis', mereka melakukan diagnosis lebih lanjut tentang bayi tersebut yang meninggal dunia karena penyakit jantung myodicartis.
Setelah diperiksa, mereka berkata menemukan adanya THC, kandungan bahan kimia psikoaktif utama yang terdapat pada ganja, di dalam darah dan urin si bayi malang ini. Kedua dokter tersebut meyakini bahwa penyebab tingginya kandungan THC dalam diri bayi tersebut murni dikarenakan ia menelan mariyuana dan bukan karena terpapar asap dari rokok ganja.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mencoret kemungkinan lain penyebab myodicartis pada korban," kata Hoyte seperti dikutip Newsweek. "Saya sendiri dan tim yang menjaga pasien ini, serta dokter forensik yang melakukan autopsi pada pasien juga meyakini tidak ada penyebab kematian lain dari anak ini (selain THC)."
Laporan Hoyte dan Nappe tidak menunjukkan bukti yang meyakinkan bahwa bayi tersebut meninggal akibat ganja. Namun, dalam kesimpulan mereka berpendapat temuan ini bisa menghubungkan penelitian lebih lanjut tentang keterkaitan ganja dengan kardiotoksisitas.
Ganja sendiri sudah lama dikaitkan dengan myodicartis. Beberapa contoh kasus yang pernah terjadi pada tiga orang remaja mengonsumsi mariyuana dan menderita penyakit jantung. Namun tidak ada satu pun kasus yang berakhir pada kematian.
Bukan hal aneh bila akhirnya hasil pemeriksaan kedua dokter tersebut justru menimbulkan kontroversi karena kasus ini baru pertama kali terjadi dan hubungan antara penyakit jantung dan ganja masih harus diteliti lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Sementara dokter lain menyatakan tidak yakin dengan laporan kematian karena overdosis ganja tersebut. Salah satu dokter yang meragukan adalah Dr. Noah Kaufman, seorang spesialis obat darurat di Colorado.
"Kami belum bisa menyimpulkan kalau penyebab kematian balita malang itu benar-benar karena overdosis mariyuana. Bisa jadi kematiannya dikarenakan oleh alergi," ucap Kaufman.
Reporter: Zahrina Yustisia Noorputeri