Kumbang Purba Zaman Trias Ditemukan Terawetkan Sempurna di Kotoran Dinosaurus

8 Juli 2021 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekonstruksi digital 3D Triamyxa coprolithica. Foto: Current Biology
zoom-in-whitePerbesar
Rekonstruksi digital 3D Triamyxa coprolithica. Foto: Current Biology
ADVERTISEMENT
Jauh di masa Trias Akhir--di tempat yang sekarang disebut Polandia--dinosaurus bermoncong panjang memakan banyak ganggang hijau, kemudian mereka berak dan meninggalkan kotoran di tanah.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kejadian yang lazim dilakukan semua hewan, tapi bagi kita yang hidup di zaman modern, kira-kira 230 juta tahun kemudian, kotoran mereka berguna untuk mengungkap seluruh keluarga kumbang yang tidak tercerna dengan baik.
Diterbitkan dalam jurnal Current Biology, para peneliti di Uppsala University di Swedia, berhasil menemukan kumbang yang terawetkan dengan baik di bekas kotoran dinosaurus, bahkan kaki dan antenanya masih utuh. Ini menjadi yang pertama kalinya serangga purba ditemukan di bekas kotoran hewan.
Kini, peneliti telah merekonstruksi bentuk tiga dimensi dari kumbang spesies baru yang sekarang diberi nama Triamyxa coprolithica.
“Saya benar-benar kagum melihat betapa terawetkannya kumbang itu, ketika kamu memodelkannya di layar, mereka seolah-olah melihat ke arahmu,” kata Martin Qvarnström, ahli paleontologi di Uppsala University sebagaimana dikutip Science Alert.
Rekonstruksi digital 3D Triamyxa coprolithica. Foto: Current Biology
Trias dianggap sebagai periode penting untuk evolusi serangga, terutama bagi kumbang yang merupakan ordo organisme paling beragam di Bumi. Kumbang yang ditemukan di kotoran dinosaurus ini hampir dua kali lebih tua dari kumbang yang biasa ditemukan di resin pohon.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan analisis mendalam, para peneliti memasukkan spesies kumbang ini dalam famili baru, Triamyxidae. Peneliti menduga T. coprolithica adalah cabang dari sub-ordo kumbang kecil yang telah punah, atau dikenal sebagai Myxophaga.
Sementara untuk Myxophaga modern saat ini dapat ditemukan berkembang biak di dekat air. Penemuan ini menunjukkan bahwa kerabat purba mereka mungkin punya populasi yang melimpah pada masa lampau di lingkungan perairan serupa.
Kotoran fosil sendiri yang dikenal sebagai koprolit diduga merupakan milik dinosaurus sepanjang dua meter disebut Silesaurus opolensis, hewan purba pemakan tumbuhan dan serangga.
Kumbang di kotoran dinosaurus yang menjadi fosil. Foto: Current Biology
Karena serangga ini sangat kecil dan jumlahnya sangat banyak, para ilmuwan menduga mereka merupakan makanan utama Silesaurus selain tumbuhan. Jika seekor dinosaurus mengunyah ganggang hijau di dekat pantai, misalnya, jenis apapun kumbang yang mereka makan akan menjadi lauk tambahan dan jika dicerna dengan baik, tentunya serangga ini sangat bergizi.
ADVERTISEMENT
"Meskipun Silesaurus tampaknya telah menelan banyak individu T. coprolithica, kumbang itu kemungkinan terlalu kecil untuk menjadi satu-satunya mangsa yang ditargetkan," kata Qvarnström.
“Sebaliknya, Triamyxa kemungkinan berbagi habitat dengan kumbang yang lebih besar, diwakili oleh sisa-sisa disartikulasi di koprolit dan mangsa lainnya yang tidak pernah berakhir di koprolit dalam bentuk yang dapat dikenali. Jadi sepertinya Silesaurus adalah omnivora, di mana bagian dari makanannya terdiri dari serangga.”