Lebah Langka yang Hilang Selama 100 Tahun Muncul Lagi

2 Maret 2021 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lebah Pharohylaeus lactiferus. Foto: James Dorey/Flinders University
zoom-in-whitePerbesar
Lebah Pharohylaeus lactiferus. Foto: James Dorey/Flinders University
ADVERTISEMENT
Spesies lebah langka yang terakhir terlihat pada 100 tahun atau satu abad lalu telah ditemukan kembali dan ternyata masih hidup. Serangga tersebut memiliki nama ilmiah Pharohylaeus lactiferus dan memang berasal dari daerah Queensland, Australia.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini para ilmuwan kembali melakukan pencarian dalam upaya membuktikan benarkah hewan langka lebah asli Australia itu sudah punah atau tidak. Sebab, lebah P. lactiferus terakhir kali terdokumentasi pada tahun 1923 dan hanya enam ekor yang pernah ditemukan
“Ini mengkhawatirkan karena ini adalah satu-satunya spesies asli Australia dalam genus Pharohylaeus dan tidak ada yang diketahui tentang riset biologinya,” tulis peneliti Flinders University, James Dorey, dalam makalah ilmiahnya yang terbit di The Journal of Hymenoptera Research.
Lebah Pharohylaeus lactiferus. Foto: James Dorey/Flinders University
Perburuan dimulai setelah ahli lebah Olivia Davies dan Dr. Tobias Smith meningkatkan pencarian untuk membuktikan kemungkinan kepunahan spesies lebah P. lactiferus berdasarkan kurangnya penampakan dalam beberapa waktu terakhir ini.
Penemuan kembali lebah tersebut juga diikuti pengambilan 225 sampel secara umum dari 20 lokasi yang ditargetkan di seluruh New South Wales dan Queensland. Lebah P. lactiferus akhirnya ditemukan di lokasi yang menjadi tempat favoritnya mencari makan.
ADVERTISEMENT
"Tiga populasi P. laktiferus ditemukan dengan mengambil sampel lebah yang mengunjungi spesies tanaman favorit mereka di sepanjang pantai timur Australia, menunjukkan isolasi populasi," kata Dorey dikutip The Independent.
Tim peneliti mengatakan bahwa habitat lebah yang langka ini sangat terpecah-pecah dan kondisinya juga memprihatinkan. Di samping itu, sifat lebah P. lactiferus yang berbeda dengan jenis lainnya menyebabkan potensi kelangkaan.
Lebah Pharohylaeus lactiferus. Foto: James Dorey/Flinders University
Hilangnya habitat dan terpecahnya hutan hujan Australia, bersama dengan kebakaran hutan dan perubahan iklim, kemungkinan besar akan menekan kepunahan lebah P. lactiferus dan spesies invertebrata lainnya.
Australia telah menebangi lebih dari 40 persen hutannya sejak penjajahan Eropa, meninggalkan sebagian besar sisanya terfragmentasi dan terdegradasi. Studi tersebut juga memperingatkan bahwa spesies lebah P. lactiferus menyukai bunga yang sangat spesifik dan hanya ditemukan di dekat hutan hujan tropis atau sub-tropis dengan satu jenis vegetasi.
ADVERTISEMENT
Penelitian menyimpulkan bahwa populasi P. lactiferus akan tetap langka dan rentan terhadap perusakan habitat dari perubahan penggunaan lahan atau peristiwa, seperti kebakaran hutan, yang terjadi di Australia.