Lebaran Tanggal 12 atau 13 Mei? Jawabannya Ada Saat Sidang Isbat

10 Mei 2021 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/4). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/4). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Banyak yang bertanya, kapan lebaran 2021 berlangsung? Sebab, dalam kalender nasional, 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada tanggal 13 Mei 2021. Begitupun Muhammadiyah yang sudah menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada tanggal 13 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Sementara isu yang beredar di masyarakat Idul Fitri akan jatuh pada 12 Mei 2021. Jadi, kapan lebaran terjadi? Kamu tak perlu bingung karena jawabannya akan diumumkan oleh Kementerian Agama dalam sidang isbat besok, Selasa (11/5).
Update: Kementerian Agama RI telah menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1442 H. Hasilnya, menetapkan Hari Lebaran atau Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Selengkapnya baca berita di bawah ini:
Sidang isbat menentukan awal lebaran itu akan digelar bertepatan 29 Ramadhan 1442 H. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan bakal memimpin langsung sidang isbat. Karena masih pandemi COVID-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.
ADVERTISEMENT
"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1442 H secara daring dan luring," ucap Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dalam rilis Kemenag, Rabu (5/5).
“Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas," sambungnya.
Santri melihat posisi hilal untuk menentukan awal Ramadhan dengan menggunakan teleskop di Pondok Pesantren Assalam, Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (5/5). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan (Zoom meeting), baik untuk peserta sidang maupun media. Sebab, peliputan juga akan dilakukan secara terbatas.
"Kemenag bekerja sama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Syawal bisa berkoordinasi dengan TVRI," terang Kamaruddin. "Kami juga memanfaatkan medsos Kemenag untuk melakukan live streaming," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Agus Salim, menambahkan tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu. Sesi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya.
Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal. Kemenag menjadwalkan akan melakukan rukyatul hilal (melihat hilal) pada 88 titik di seluruh Indonesia.

Perkiraan Idul Fitri menurut data BMKG

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga akan mulai melakukan proses rukyat atau pemantau hilal pada Selasa dan Rabu atau tanggal 11 dan 12 Mei 2021 Masehi.
“Dalam pantauan awal bulan Syawal 1442 H, BMKG akan melakukan Rukyatul Hilal selama 2 hari yaitu tanggal 11 dan 12 Mei 2021 di 29 lokasi di Indonesia,” kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG sebagaimana dikutip ANTARA.
Ilustrasi mudik saat lebaran. Foto: Shutter Stock
Menurut BMKG, konjungsi awal bulan Syawal 1442 Hijriah terjadi pada Rabu 12 Mei 2021, pukul 01.59 WIB; 02.59 WITA; 03.59 WIT, sehingga dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtima) terjadi sebelum Matahari terbenam. Paling awal di Merauke pukul 17.37 WIT dan paling akhir pukul 18.46 di Sabang, Aceh.
ADVERTISEMENT
Data hilal 11 Mei 2021 menunjukkan bahwa tinggi hilal berkisar antara -5,61 derajat di Jayapura hingga -4,37 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Elongasi berkisar antara 4,56 derajat di Banda Aceh hingga 5,87 derajat di Waris Papua.
Sementara pada 12 Mei 2021, tinggi hilal berkisar antara 4,48 derajat di Merauke hingga 6,05 derajat di Sabang. Elongasi antara 5,31 derajat di Merauke hingga 6,74 derajat di Sabang. Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang. Berkisar antara 22,57 menit di Merauke sampai dengan 29,60 menit di Sabang.
Fraksi iluminasi bulan sekitar antara 0,22 persen di Merauke sampai dengan 0,35 persen di Sabang, Aceh. Objek benda langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1442 H di atas, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar,” katanya.
Kendati begitu, untuk mengawali bulan Syawal 1442 H atau merayakan Idul Fitri sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama yang akan diumumkan pada Selasa (11/5).