Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebuah lonceng “terkutuk” berusia sekitar 1.000 tahun di pulau terpencil Skotlandia tiba-tiba menghilang. Lonceng kuno itu, yang menurut kisah akan mengutuk siapapun yang berani memindahkannya, diduga dicuri orang. Warga setempat berharap, pencurinya bakal tertimpa kutukan tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal, selain kisah soal kutukan, lonceng itu juga terikat dengan sebuah rantai. Tapi, masih ada saja orang yang nekat mengambilnya.
Kejadian pencurian lonceng kuno itu telah dilaporkan kepada pihak berwajib oleh Moidart History Group, kelompok sejarawan setempat. Mereka memperingatkan akan ada kutukan yang menimpa si pelaku selama 200 tahun.
“Saya harap kutukan itu benar adanya,” kata juru bicara Moidort kepada BBC News.
Meski dianggap terkutuk, ini bukan pertama kalinya lonceng kuno itu dicuri. Pada 1745, setelah kejadian pemberontakan Jacobite terhadap Kerajaan Inggris, ada seorang tentara yang mengambil lonceng itu.
ADVERTISEMENT
Untungnya, aksi pencurian itu berhasil digagalkan. Si tentara ditangkap penduduk setempat dan mendapat hukuman cambuk oleh atasannya. Lonceng itu lalu dikembalikan ke tempat aslinya.
Lonceng punya peran penting di gereja-gereja Kristen abad pertengahan. Bunyi lonceng gereja menjadi tanda panggilan bagi umat Kristen untuk berkumpul dan beribadah. Sebelum ada arloji, bunyi lonceng juga digunakan sebagai penunjuk waktu. Bunyi lonceng juga dipercaya bisa mengusir setan.
John Dye, salah satu anggota Moidart History Group, mengatakan kepada Live Science bahwa usia lonceng diperkirakan jauh lebih tua daripada reruntuhan gereja yang selama ini jadi rumahnya. Menurut Dye, gereja itu sudah berdiri dari abad ke-16.
Pencuri lonceng di Kapel St. Finan diduga merupakan seorang kolektor yang mengambilnya untuk kepentingan keagamaan atau karena tertarik dengan nilai historisnya. Sebab, Moidart History Group mengatakan bahwa lonceng itu tidak memiliki nilai jual.
ADVERTISEMENT
“Sangat disayangkan ada orang yang tidak menghormati perasaan penduduk setempat dan mencuri lonceng tersebut untuk keuntungan pribadinya,” tulis Moidart History Group dalam pernyataannya.