Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para peneliti baru-baru ini menemukan harta karun seni cadas di delapan situs di wilayah Kimberley, Australia Barat. Di antara karya seni yang ditemukan, terdapat berbagai macam mural berupa gambar binatang, termasuk ular, sosok mirip kadal, dan tiga makropoda (keluarga ikonik marsupial yang mencakup kanguru, walabi, dan quokka).
Bersama suku Aborigin setempat, para ilmuwan di University of Melbourne melakukan serangkaian penelitian untuk menetapkan usia karya seni tersebut. Namun, untuk mengungkap kapan karya seni cadas itu dibuat bukanlah hal yang mudah karena seniman Aborigin kuno sering menggunakan pigmen oker terbuat dari oksida besi bukan pigmen organik yang sering digunakan dalam seni cadas pada umumnya.
Untuk mengatasinya, para ilmuwan akhirnya meneliti usia sisa-sisa sarang tawon kuno yang telah dilukis. Peneliti akhirnya menemukan jawaban setelah meneliti usia sarang tawon yang ada di atas dan bawah lukisan, di mana lukisan mirip kanguru diperkirakan berusia 17.500 hingga 17.100 tahun, menjadikan lukisan tertua di Australia.
ADVERTISEMENT
“Lukisan itu menjadikannya yang tertua di Australia,” kata Dr Damien Finch, peneliti postdoctoral di University of Melbourne yang merupakan penulis utama studi seperti dikutip IFL Science.
Kanguru itu dilukis di langit-langit gua di perkebunan klan Unghango di negara Balanggarra, wilayah Kimberley timur laut Australia Barat. Penemuan lukisan itu telah memberikan wawasan berharga tentang budaya orang-orang zaman dulu yang melukis karya seni. Peneliti berpikir, masih ada karya kuno lainnya yang tersembunyi dan belum ditemukan di Australia.
“Kami dapat memahami sesuatu tentang dunia tempat seniman kuno ini tinggal. Kami tidak pernah tahu apa yang ada di benak seniman ketika dia melukis karya ini lebih dari 600 generasi. Tapi kita tahu bahwa periode Naturalistik berlangsung hingga Zaman Es Terakhir, jadi lingkungannya lebih dingin dan lebih kering daripada sekarang,” jelas Dr Finch.
ADVERTISEMENT
“Gambar kanguru ikonik ini secara visual mirip dengan lukisan batu dari pulau-pulau di Asia Tenggara tertanggal lebih dari 40.000 tahun yang lalu, menunjukkan hubungan budaya dan menunjukkan seni cadas yang lebih tua di Australia,” tambah Dr Sven Ouzman, kepala peneliti dari University Western Australia's School of Social Sciences.