Lukisan Mona Lisa Bakal Dijual untuk Perbaiki Ekonomi Prancis?

24 Mei 2020 13:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan berfoto di depan lukisan Mona Lisa di Paris. Foto: AFP/ERIC FEFERBERG
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berfoto di depan lukisan Mona Lisa di Paris. Foto: AFP/ERIC FEFERBERG
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara mengalami krisis perekonomian karena pandemi virus corona, tak terkecuali Prancis. Karena itu, muncul ide dari CEO perusahaan teknologi Fabernovel, Stephan Distinguin, untuk menjual lukisan legendaris Mona Lisa karya Leonardo da Vinci demi menutup kerugian finansial yang dialami negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Distinguin menyarankan karya seni tersohor itu dijual senilai 54,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 804 triliun demi bisa menstabilkan kembali kondisi perekonomian Prancis yang telah porak-poranda akibat pandemi.
"Menurut perhitungan kami, krisis ini nilainya tak terduga,” ujarnya seperti dikutip dari New York Post.
Menurut Distinguin, kerugian bernilai miliaran yang dialami Prancis karena aktivitas perekonomian yang terganggu setelah negara tersebut dikepung virus corona, bisa ditanggulangi dengan menjual aset berharga milik negara. Yang ia maksud tak lain adalah lukisan Mona Lisa.
Maha karya yang berasal dari awal abad ke-16 itu juga dikenal sebagai La Gioconda dalam bahasa Italia. Lukisan Mona Lisa telah lama menjadi daya tarik pengunjung museum Louvre di Paris. Banyak yang penasaran dengan salah satu karya da Vinci itu karena dianggap masih banyak menyimpan misteri yang belum terpecahkan hingga kini.
ADVERTISEMENT
"Secara hukum dan teknis, solusi ini akan memiliki banyak keuntungan: itu akan memungkinkan Prancis dan Louvre untuk tetap memiliki hak terhadap lukisan itu,” tuturnya.
"Orang bahkan dapat membayangkan bahwa taktik ini akan mendapatkan persetujuan dari Leonardo da Vinci, dia yang melukis tetapi juga menguasai semua ilmu dan teknologi pada masanya."

Fakta menarik tentang lukisan Mona Lisa

Mona Lisa sendiri adalah lukisan potret diri Lisa Gherardini, istri pedagang kain Florentine Francesco del Giocondo. Menurut Louvre, Leonardo da Vinci mulai membuat lukisan itu pada sekitar tahun 1503. Kemudian Encyclopedia Britannica menjelaskan lukisan ikonik itu ditemukan di studio Leonardo da Vinci ketika sang maestro meninggal pada tahun 1519 dan dianggap oleh banyak orang sebagai karya yang belum selesai.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan ahli bedah plastik Davide Lazzeri dan ahli saraf Carlo Rossi, mengungkap fakta baru mengapa seniman besar Leonardo da Vinci yang meninggal 500 tahun yang lalu, tidak merampungkan lukisan Mona Lisa yang dibuatnya.
Ilustrasi lukisan Mona Lisa. Foto: Denis Balibouse/Reuters
Hasil riset terbaru ini menunjukkan bahwa Leonardo da Vinci sempat menderita kerusakan saraf parah di tangan kanannya. Kerusakan itu ia alami setelah pingsan dan terjatuh di masa tuanya. Para peneliti dalam riset menyimpulkan bahwa cedera itulah yang membuat Leonardo da Vinci belum menyelesaikan lukisan Mona Lisa hingga akhirnya sang maestro keburu meninggal lebih dulu.
Adalah sebuah potret diri Leonardo da Vinci yang dibuat oleh seniman Italia Giovan Ambrogio Figino dengan menggunakan kapur merah pada abad ke-16, yang memberikan petunjuk tentang cedera tangan yang dialami maestro seni di era Renaisans tersebut. Dalam gambar itu lengan kanan Leonardo da Vinci terlihat diperban dengan posisi kaku.
ADVERTISEMENT
Davide Lazzeri dan Carlo Rossi menekankan bahwa hasil penelitian ini menentang teori yang menunjukkan bahwa alasan da Vinci tidak menyelesaikan lukisannya adalah karena ia menderita stroke.
Dalam penelitian ini para dokter itu juga mencatat bahwa Leonardo da Vinci menggunakan tangan kirinya untuk menggambar dan menulis, sedangkan tangan kanannya digunakan untuk melukis. Cedera yang dialami Leonardo da Vinci bisa menjadi alasan mengapa dia tidak pernah menyelesaikan lukisan Mona Lisa.
Dalam makalah hasil riset yang telah dipublikasikan di Journal of Royal Society of Medicine pada 3 Mei 2019, Lazzeri dan Rossi menyatakan bahwa Leonardo da Vinci masih bisa menggunakan tangan kirinya untuk mengajar dan menggambar setelah mengalami cedera. Namun kemampuannya memegang kuas dengan tangan kanannya benar-benar terpengaruh oleh cedera tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini mungkin menjelaskan mengapa dia meninggalkan banyak lukisan yang belum diselesaikan, termasuk Mona Lisa, selama lima tahun terakhir kariernya sebagai pelukis sambil terus mengajar dan menggambar," kata Lazzeri, sebagaimana dilansir Fox News.
Dari hasil penelitian ini, Lazerri mengatakan bahwa cedera yang dialami Da Vinci bukanlah disebabkan oleh stroke, melainkan cedera yang disebabkan pingsan dan jatuh. Tim dokter dalam riset ini memprediksi Leonardo da Vinci mengalami trauma tungkai akut setelah terjatuh sehingga mengakibatkan kelainan pada saraf ulnarisnya. Saraf ini membentang dari leher hingga jari-jari tangan dan kelainan yang terjadi padanya berpengaruh pada gerakan motorik halusnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.