Makanan dan Minuman Kaya Flavonoid Pencegah Kanker

Ilustrasi kanker Foto: THINKSTOCK

Kanker dikenal sebagai salah satu penyakit paling mematikan. Meski begitu, bukan berarti kanker tidak bisa dicegah sejak dini, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat. Mengatur pola makan, misalnya, yakni memilih menu-menu sehat dan bergizi seimbang.

Ilmuwan Edith Cowan University mengungkap, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung senyawa flavonoid, seperti apel dan teh, dapat mencegah kanker, termasuk juga penyakit jantung. Khasiat ini, menurut peneliti, dapat dirasakan terutama bagi perokok dan pecandu alkohol.

Kesimpulan tersebut didapat dari hasil analisis data milik lembaga Danish Diet, Cancer, and Health yang mengkaji pola makan 53.048 orang Denmark selama 23 tahun. Peneliti menemukan, responden yang terbiasa mengonsumsi makanan kaya akan flavonoid berisiko rendah meninggal karena kanker atau penyakit jantung.

Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutterstock

Pemimpin penelitian, Dr Nicola Bondonno, menuturkan khasiat flavonoid paling berefek pada responden yang berisiko tinggi terkena penyakit kronis karena merokok dan minum alkohol melebihi standar dua gelas sehari.

“Tapi juga penting untuk dicatat bahwa konsumsi flavonoid tidak menangkal semua peningkatan risiko kematian yang disebabkan merokok dan konsumsi alkohol yang tinggi. Sejauh ini, hal terbaik yang harus dilakukan untuk kesehatan anda adalah berhenti merokok dan mengurangi alkohol,” ujar Bondonno, dikutip dari Science Daily.

Untuk porsi konsumsi flavonoid per hari yang ideal, peneliti mengacu pada rata-rata konsumsi dari para responden, yakni 500 miligram sehari. Sebagai contoh, seseorang dapat mengkombinasikan menu makan berikut setiap hari: secangkir teh, satu buah apel, satu buah jeruk, 100 gram blueberry, dan 100 gram brokoli.

Berikut penjabaran kelima jenis diet tersebut yang telah dirangkum kumparanSAINS:

Teh

Ilustrasi teh hijau Foto: Shutter Stock

Teh mengandung senyawa flavonoid jenis cathechins dan epicatechins. Berkhasiat sebagai antiperadangan. Lebih spesifik lagi, kedua senyawa itu mampu mengurangi penumpukan plak di dalam arteri. Adapun minuman teh hijau memiliki lebih banyak kandungan cathechins dan epicatechins dibanding teh hitam.

Apel

Ilustrasi buah apel

Ada lebih dari 3.000 jenis tanaman dan buah-buahan yang kaya akan flavonoid, apel salah satunya. Buah ini mengandung flavonoid berkonsentrasi tinggi dari kelompok flavonols, flavones, dan flavanols. Ketiga senyawa tersebut dikenal sebagai berfungsi sebagai antioksidan. Flavonoid pada apel sebagian besar terpusat pada kulit buahnya. Biasanya, kandungan flavonoid lebih tinggi terdapat pada kulit apel yang berwarna lebih gelap dan lebih merah.

Jeruk

Buah Jeruk Foto: Pixabay

Kandungan flavonoid pada jeruk telah terbukti memiliki segudang manfaat, antara lain sebagai antiperadangan, penurun kolesterol, dan memperbaiki sistem imun. Bagian kulit jeruk mengandung flavones berkonsetrasi tinggi. Beberapa jenis flavonoid jarang ditemukan di buah-buahan, selain dari genus Citrus, semisal naringin pada jeruk bali dan hesperidin pada jeruk manis biasa.

Hesperidin memiliki manfaat antioksidan dan antimutagenik. Antimutagenik merupakan kemampuan untuk mencegah sel-sel bermutasi dan berubah menjadi kanker atau penyakit kronis lainnya.

Blueberry

Blueberry Foto: dok.shutterstock

Buah blueberry mengandung senyawa flavonoid jenis anthocyanins, juga memiliki manfaat sebagai zat antioksidan dan antiperadangan. Ahli epidemiologi menyebut konsumsi rutin blueberry dan makanan lain yang mengandung anthocyanins dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan menjaga berat badan tubuh ideal.

Brokoli

Ilustrasi brokoli Foto: Pixabay

Brokoli mengandung senyawa flavonoid jenis flavonols yang juga bermanfaat sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan lainnya pada brokoli mencakup lutein dan sulforaphane. Limpahan nutrisi pada brokoli punya banyak khasiat, selain sebagai pencegah kanker dan penyakit jantung. Termasuk penurun risiko diabetes tipe 2, penurun kolesterol, serta menjaga kesehatan mata dan saluran pencernaan.