Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sewaktu kecil, kita sudah diajari untuk rajin menyikat gigi. Sayangnya, saat dewasa, ada sebagian dari kita yang malas sikat gigi secara rutin. Padahal, jarang menyikat gigi memiliki dampak buruk untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
Malas sikat gigi bisa menyebabkan gigi berlubang dan sakit gigi. Aktivitas pun jadi terhambat dan konsentrasi terganggu karena nyeri yang dirasakan. Selain itu, malas sikat gigi juga bisa menyebabkan gigi kuning dan bau mulut, membuat rasa kurang percaya diri muncul saat berinteraksi dengan orang lain.
Ternyata, dampak buruk malas menyikat gigi tidak hanya itu. Berbagai riset dan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesehatan gigi dan penyakit kronis — baik di mulut itu sendiri maupun di anggota tubuh lainnya. Penyakit apa sajakah itu?
1. Penyakit gusi/periodontitis
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di U.S. National Institutes of Health's National Library of Medicine menyebutkan bahwa akumulasi plak gigi dan kesehatan mulut yang buruk menjadi salah satu penyebab utama penyakit gusi atau periodontitis.
ADVERTISEMENT
Periodontitis sendiri adalah infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Selain menimbulkan rasa nyeri, periodontitis juga dapat menyebabkan keluarnya nanah antara gigi dan gusi bahkan gigi tanggal.
2. Penyakit jantung
Walaupun tidak berdekatan, ada indikasi bahwa masalah gigi secara tidak langsung ada hubungannya dengan penyakit jantung. Saat gigi jarang dibersihkan, bakteri akan menyerang hingga gigi berlubang. Menurut Islande Léandre dari Université Quisqueya, Haiti, bakteri serta mikroorganisme jahat yang dibiarkan tersebut dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Salah satunya adalah penyakit infective endocarditis, di mana bakteri yang sebelumnya dibiarkan di mulut memasuki aliran darah dan dapat mencapai jantung. Ketika sudah mencapai jantung, bakteri ini dapat menginfeksi katup jantung atau endokardium.
ADVERTISEMENT
3. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru, sehingga kantung udara di dalam paru-paru meradang dan membengkak. Siapa sangka, malas menyikat gigi dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Sebuah penelitian dari Yale University School of Medicine menyebutkan bahwa kesehatan mulut yang buruk memberi ruang untuk bakteri yang memiliki peran dalam risiko perkembangan penyakit pneumonia.
4. Dementia
Peneliti dari Seoul National University menganalisa data kesehatan sebanyak 262,349 orang dari tahun 2005-2015. Hasilnya, orang yang mendapatkan diagnosis penyakit gusi atau periodontitis memiliki risiko 6 persen lebih besar terkena penyakit dementia. Penelitian tersebut tidak menyebutkan bahwa kesehatan gigi yang buruk dapat menyebabkan dementia, namun mengindikasikan bahwa keduanya terhubung.
5. Penyakit ginjal
Bagi penderita penyakit ginjal, menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi sangat penting. Pasalnya, saat menderita penyakit ginjal, sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi lemah. Bakteri yang dibiarkan di mulut karena jarang menyikat gigi, bahkan hingga gigi berlubang, dapat menyerang tubuh dengan sistem imun yang lemah dan menyebabkan infeksi yang serius. Hal tersebut diutarakan oleh National Kidney Foundation United States.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya berbagai penyakit kronis yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menyikat gigi sangatlah penting. Karena bagaimanapun, mulut adalah gerbang yang menghubungkan bagian dalam tubuh dan lingkungan luar, termasuk kuman dan bakteri.
Karena itu, biasakanlah menyikat gigi dua kali sehari secara rutin, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur. Jangan biarkan sampai gigi Anda berlubang, karena gigi berlubang dapat menandakan bahwa sudah ada bakteri atau kuman yang menyerang mulut anda. Bakteri tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kronis yang berbahaya bagi kesehatan.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pepsodent.