Melihat Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang, Apakah Berbahaya?

20 Juni 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Efek Baily's Beads saat Gerhana Matahari Cincin tanggal 4 Desember 2020. Foto: Arne Danielson via NASA
zoom-in-whitePerbesar
Efek Baily's Beads saat Gerhana Matahari Cincin tanggal 4 Desember 2020. Foto: Arne Danielson via NASA
ADVERTISEMENT
Besok, Minggu (21/6), Gerhana Matahari Cincin (GMC) bakal menyambangi sejumlah wilayah di dunia, termasuk Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Eritrea, Yaman, Oman, Pakistan, Tibet, China, Taiwan, termasuk India.
ADVERTISEMENT
Beberapa wilayah di Indonesia juga dikabarkan bisa menyaksikan fenomena alam ini. Kendati yang disaksikan bukanlah GMC, melainkan Gerhana Matahari Sebagian. Ini tak lain karena Indonesia tidak berada pada jalur utama Gerhana Matahari Cincin. Selain itu, tidak semua wilayah di Indonesia bis melihat fenomena itu.
Tak seperti gerhana bulan, menyaksikan gerhana matahari ternyata tak bisa sembarangan. Para astronom dan dokter telah memperingatkan bahwa memandang matahari saat gerhana tanpa kacamata khusus atau pelindung lainnya bisa merusak mata hingga menyebabkan kebutaan permanen.
Seseorang bisa saja menatap GMC dengan mata telanjang, tapi ini hanya bisa dilakukan saat puncak gerhana, di mana bulan menutupi seluruh cakram matahari. Berlangsung 1 hingga 7,5 menit, tergantung pada keadaan seberapa lama puncak gerhana terjadi.
ADVERTISEMENT

Bahaya Sinar Matahari

Pada dasarnya, matahari adalah sumber ledakan panas maha dahsyat yang terjadi secara terus menerus. Itu menghasilkan radiasi intens yang melintasi spektrum dari sinar inframerah ke sinar ultraviolet. Cahaya inframerah diserap oleh banyak benda dan mudah diubah menjadi panas, sedangkan sinar ultraviolet adalah sumber dari setengah matahari.
Proses terjadinya gerhana matahari cincin di Aceh. Foto: Dok, Kemenag Aceh
Sakit kepala dan distorsi penglihatan hanyalah efek sementara paling ringan dari paparan sinar matahari. Menurut Cleveland Clinic, radiasi ultraviolet dapat menyebabkan sejumlah gangguan mata, termasuk degenerasi makula, retinitis, dan distrofi kornea. Selain itu, efeknya juga bersifat kumulatif. Artinya, jika seseorang melihat matahari dua kali, maka akan menghasilkan kerusakan dua kali, begitupun seterusnya.

Bahaya Melihat Gerhana

Godaan untuk menatap matahari selama gerhana berlangsung sangatlah besar. Perlu diketahui, kegiatan ini bisa mengarah pada risiko kesehatan. Apalagi saat gerhana matahari, Risiko kerusakan retina jauh lebih mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
Ini tak lain karena suasana gelap selama gerhana matahari dapat menurunkan refleks alami kita untuk berpaling dari kesilauan sinar matahari, sehingga menurunkan kewaspadaan diri dan lupa untuk memicingkan mata dengan menatap matahari terlalu lama. Akibatnya, jumlah intensitas cahaya yang menyerang retina akan jauh lebih tinggi.
Saat seseorang memandang gerhana, pupil akan otomatis melebar dan fokus. Efek panas dari matahari terkonsentrasi tinggi pada retina sehingga cukup untuk membakar dan menghanguskannya. Karena retina tidak memiliki reseptor rasa sakit, tanpa disadari jumlah radiasi sinar UV telah membakar retina dan membuat orang itu lebih rentan mengalami kebutaan.
Bahkan, ketika hampir seluruh permukaan matahari tertutupi gelap, sekecil apa pun cahaya yang keluar darinya masih bisa memancarkan cukup sinar ultraviolet yang dapat membahayakan mata. Menonton gerhana melalui teleskop, lensa teropong, dan kamera tanpa filter juga akan menyebabkan bahaya yang sama.
Seorang warga dengan menggunakan kacamata khusus melihat gerhana matahari total di La Paz. Foto: REUTERS / David Mercado

Alat Bantu untuk Melihat Gerhana

Memakai kacamata hitam dan kaca berwarna dan kacamata konvensional tidak cukup melindungi mata dari paparan sinar matahari. Dibutuhkan pelindung atau kacamata khusus yang bisa menyaring spektrum dari inframerah ke ultraviolet. Atau dengan kata lain, bisa mengurangi intensitas cahaya matahari ke taraf yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan kacamata tukang las dari Shade 12 atau lebih tinggi. Kamu juga bisa menggunakan kacamata khusus yang dirancang untuk melihat matahari. Kacamata khusus biasanya memiliki lisensi atau persyaratan standar keselamatan internasional ISO 12312-2, yang berarti punya filter untuk pengamatan langsung matahari.
Saat gerhana matahari Agustus 2017, banyak penjual kacamata gerhana yang tidak memenuhi standar keselamatan internasional sehingga membuat pengguna berada dalam risiko kerusakan penglihatan.
Untuk itu, pastikan lensa kacamata gerhana Matahari yang kamu punya aman dan memenuhi standar keselamatan. Pastikan juga kacamata yang dipakai tidak robek, tergores, atau tertusuk. Ingat, jika kacamata rusak, jangan pernah memakainya karena bisa meningkatkan risiko kerusakan mata.
ADVERTISEMENT