Melihat Pelangi Tersenyum Muncul di Atas Kepala, Ini Wujudnya

15 Maret 2022 8:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan pelangi tersenyum di Sisilia, Italia. Foto: nasa.gov/Marcella Giulia Pace
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan pelangi tersenyum di Sisilia, Italia. Foto: nasa.gov/Marcella Giulia Pace
ADVERTISEMENT
Pelangi memiliki bentuk yang indah, wujudnya melengkung ke bawah menampilkan ragam spektrum warna yang menakjubkan. Namun, pernahkah kamu melihat pelangi yang sedang tersenyum?
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini NASA membagikan sebuah foto memperlihatkan sebuah pelangi yang melengkung ke atas. Pelangi tersebut tertangkap kamera di atas pohon palem di Ragusa, Sisilia.
Pelangi itu berhasil diabadikan seorang astrofotografer Italia sekaligus guru sekolah dasar, Marcella Giulia Pace (47). Pace menjepret pelangi tersebut ketika matahari sedang rendah di langit.
"Banyak yang mendefinisikan Circumzenital Arch sebagai "pelangi yang tersenyum", karena warnanya terbalik dibandingkan dengan pelangi yang lebih umum kita amati," kata Pace dikutip Daily Mail.
"Dari semua fenomena halo, ini adalah fenomena dengan warna paling jelas dan cerah, seperti yang terlihat di foto, bahkan lebih jelas daripada pelangi."

Kemunculan pelangi tersenyum

Umumnya, pelangi biasa muncul dalam bentuk busur dan melengkung ke arah cakrawala. Pelangi terbentuk oleh tetesan air yang membiaskan sinar matahari untuk menghasilkan spektrum warna.
ADVERTISEMENT
Pelangi yang tertangkap kamera di Sisilia kali ini adalah contoh dari 'halo es.' Fenomena ini terbentuk ketika sinar matahari memantulkan atau membiaskan partikel es berukuran kecil yang melayang di atmosfer.
Halo es merupakan efek dari pembiasan dan pemantulan pada kristal es berbentuk heksagonal yang pipih.
Foto pelangi ini dipilih NASA sebagai 'Astronomy Picture of the Day' bulan Maret.

Bagaimana pelangi terbentuk?

Ilustrasi pelangi. Foto: bogdan ionescu/Shutterstock
Dilansir National Geographic, Pelangi adalah hasil pembiasan dan pemantulan cahaya. Cahaya yang memasuki tetesan air kemudian dibiaskan. Cahaya itu lalu dipantulkan oleh bagian belakang tetesan.
Saat cahaya yang dipantulkan ini meninggalkan tetesan, itu dibiaskan lagi pada berbagai sudut.
Jari- jari pelangi ditentukan oleh indeks bias tetesan air. Indeks bias adalah ukuran seberapa banyak sinar cahaya dibiaskan (dibelokkan) saat melewati dari satu medium ke medium lain—dari udara ke air, misalnya.
ADVERTISEMENT
Tetesan dengan indeks bias tinggi akan membantu menghasilkan pelangi dengan radius yang lebih kecil. Air asin memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada air tawar, misalnya, sehingga pelangi yang terbentuk oleh semburan laut akan lebih kecil daripada pelangi yang terbentuk oleh hujan.
Pelangi muncul sebagai spektrum cahaya: pita warna yang sudah dikenal yang meliputi merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Umumnya, kita menyebut spektrum warna ini dengan sebutan merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.