Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Memahami Perbedaan Gajah Modern dan Stegodon
25 Januari 2019 9:16 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Sekilas memang gajah stegodon terlihat mirip dengan gajah modern, sama-sama bertubuh besar, memiliki gading, dan juga memiliki hidung yang panjang alias belalai. Hanya saja di balik persamaan tersebut, stegodon dan gajah modern ternyata lebih banyak perbedaannya daripada kesamaannya.
ADVERTISEMENT
Dan perlu dicatat juga stegodon bukanlah nenek moyang dari gajah modern. Secara evolusi, keduanya juga ternyata bukan merupakan kerabat.
“Gajah itu asalnya juga dari Asia Tengah (dan) Afrika. Nenek moyangnya stegodon itu namanya tetralophodon dari Asia Tengah migrasi ke Asia Timur. Kemudian beradaptasi di situ ya, jadi lebih tinggi kemudian jadi stegolophodon, kemudian jadi stegodon,” kata Mika Rizki Puspaningrum, salah satu anggota tim penelitian fosil gading stegodon yang ditemukan di Majalengka.
Menurut Mika, secara kekerabatan, bahkan gajah sebenarnya masih lebih dekat dengan mammoth dibandingkan stegodon. Untuk memahami perbedannya, berikut ini beberapa perbedaan dari gajah modern dan stegodon.
1. Taksonomi
Secara ordo, stegodon dan gajah masih masuk ke dalam ordo Proboscidea. Keduanya memiliki famili yang berbeda. Gajah masuk ke dalam famili Elephantidae, sementara stegodon masuk ke dalam famili Stegodontidae.
ADVERTISEMENT
Semula, stegodon juga masuk ke dalam famili Elephantidae, namun pada tahun 1988, penelitian dari ahli paleontologi, R.L Carroll, memasukkan stegodon ke dalam famili yang berbeda.
2. Berat
Gajah Afrika merupakan jenis gajah modern yang paling besar. Menirut Live Science, gajah Afrika memiliki berat antara 2.268 hingga 6.350 kilogram. Sementara gajah Asia memiliki berat antara 2.041 hingga 4.990 kilogram.
Stegodon memiliki berat yang lebih bervariasi tergantung dari spesiesnya. Menurut studi dari Asier Larramendi, stegodon terkecil adalah Stegodon sondaari yang berasal dari Flores dengan berat 350 hingga 400 kilogram.
3. Tinggi
Tinggi gajah Afrika dan Asian pun berbeda, dengan rata-rata tinggi gajah Afrika lebih tinggi, yaitu 2,5 hingga 4 meter. Gajah Asia memiliki tinggi antara 2 hingga 3 meter.
ADVERTISEMENT
Sementara itu tinggi stegodon pun bermacam-macam sesuai dengan jenisnya. Menurut Mika, stegodon yang ditemukan di Majalengka kurang lebih memiliki tinggi 3 meter. Stegodon zdanskyi memiliki tinggi sekitar 3 hingga 4 meter, sedangkan yang terkecil adalah Stegodon sondaari yang tingginya hanya 1,2 meter.
4. Bentuk tubuh
Menurut Mika, stegodon memiliki tulang yang lebih pipih dibandingkan dengan gajah modern. Tubuh stegodon pun digambarkan Mika lebih 'sekel' (lebih padat) sehingga bagi gajah, bisa diibaratkan kalau stegodon adalah 'binaragawan' di dunia gajah.
5. Posisi gading
Posisi gading merupakan perbedaan paling mencolok antara gajah modern dengan stegodon. Mika menjelaskan, gajah modern memiliki jarak antara kedua gadingnya yang lebih renggang sehingga belalainya bisa masuk di antara gading.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jarak antara kedua gading stegodon lebih sempit sehingga belalai stegodon tidak bisa masuk di antara gadingnya.
6. Gigi
Pola makan membuat bentuk mahkota gigi gajah modern dan stegodon berbeda. Gajah modern lebih banyak memakan daun-daunan sehingga mahkota giginya lebih tinggi. Sementara stegodon yang pemakan rumput memiliki mahkota gigi yang lebih pendek karena rumput mengandung banyak silika yang keras dan membuat gigi terabrasi.
7. Status
Gajah merupakan salah satu hewan yang dilindungi karena terancam punah. Menurut Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature), gajah Afrika memiliki status Vulnerable, sementara gajah Asia berstatus Endangered.
ADVERTISEMENT