Mengenal Darah Emas, Golongan Darah Langka yang Hanya Dimiliki 'Orang Terpilih'

26 September 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah kamu, di dunia ada orang-orang 'terpilih' yang memiliki golongan darah super langka. Saking langkanya, ini hanya dimiliki kurang dari 50 orang di dunia. Secara ilmiah dikenal sebagai Rh null (Rhesus null), atau sering disebut darah emas karena kelangkaan dan manfaatnya yang sangat besar bagi orang lain.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami mengapa Rh null begitu langka dan berharga, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa itu golongan darah.

Apa itu golongan darah?

Kamu mungkin pernah dengar tentang empat golongan darah utama: A, B, AB, dan O. Penentuan jenis golongan darah ini penting dilakukan terutama saat transfusi darah supaya darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari tubuh. Hal ini karena setiap golongan darah punya karakteristiknya masing-masing yang membuat mereka tidak bisa dicampur dengan golongan darah lain.
Pengelompokan ini ditentukan oleh adanya antigen A dan B yang akan memicu respons imun jika sel darah merah ditransfusikan ke seseorang yang golongan darahnya tidak cocok: Golongan darah A memiliki antigen A, golongan darah B memiliki antigen B, golongan darah AB memiliki keduanya, sementara golongan darah O tidak memiliki keduanya, tapi bisa memproduksi antibodi A dan B di dalam darahnya.
Sukarelawan mendonorkan darahnya pada program donor darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Ballroom Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menyadur IFL Science, selain antigen A dan B, ada protein lain yang ditemukan pada sel darah merah yang disebut faktor Rh (rhesus). Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi Rh positif dan Rh negatif.
ADVERTISEMENT
Seseorang dengan Rh negatif bisa mendonorkan darah kepada orang yang memiliki status Rh negatif dan Rh positif. Sementara pendonor dengan Rh positif hanya bisa mendonorkan darah kepada orang dengan status Rh positif. Rh positif jauh lebih umum daripada Rh negatif
Golongan darah O negatif tidak memiliki antigen A dan B, sehingga tidak akan memicu respons imun saat diberikan kepada orang dengan golongan darah lain. Oleh karena itu, golongan darah O dianggap sebagai golongan darah universal.

Mengenal darah emas

Lantas, apa yang dimaksud darah emas? Singkatnya, darah emas tidak memiliki antigen Rh (protein) pada sel darah merah. Orang dengan golongan darah ini tidak memiliki mutasi pada gen untuk membangun protein Rh.
ADVERTISEMENT
Kasus pertama darah emas diidentifikasi pada 1961, menimpa seorang wanita pribumi Australia. Sejak saat itu, puluhan kasus aneh lain telah ditemukan dan para ilmuwan memperkirakan sekitar 1 dari 6 juta orang memilikinya di seluruh dunia. Tidak ada yang tahu pasti, tetapi hanya ada 43 kasus yang dikonfirmasi.
Ilustrasi transfusi darah. Foto: Gary Cameron/REUTERS
Golongan darah emas ini kemungkinan hasil dari mutasi genetik, tepatnya pada gen RHAG yang diwarisi orang tuanya, sebuah fenomena langka yang dikenal sebagai pewarisan resesif autosomal.
Darah Rh null dianggap darah universal. Artinya bisa didonorkan ke semua orang karena tidak memiliki antigen yang bisa memicu respons kekebalan tubuh. Ini artinya, Rh null punya potensi besar untuk transfusi darah.
Darah Rh null telah digunakan dalam penelitian biomedis, termasuk dalam pengembangan obat berbasis imunoglobulin yang digunakan untuk mencegah Penyakit Rhesus, suatu kondisi di mana antibodi dalam darah orang hamil menyerang sel darah bayi mereka.
ADVERTISEMENT
Kendati sangat bermanfaat, memiliki darah Rh null bisa menyebabkan beberapa masalah. Salah satunya, jika pembawa Rh null membutuhkan transfusi darah, mereka akan sulit untuk menemukan donor yang cocok. Mereka juga rentan mengalami komplikasi kesehatan. Sel darah merah yang kekurangan protein Rh memiliki kelainan struktural yang dapat menyebabkannya mudah pecah atau “bocor”.