Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Reynhard Sinaga. Foto: Instagram/@reynhardsinaga83](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1578373270/ooga9oxvqxtl1muviobk.jpg)
ADVERTISEMENT
Nama Reynhard Sinaga (30 tahun) sedang disorot setelah Pengadilan Inggris memvonis hukuman penjara seumur hidup karena tindakan perkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap 48 pria di Manchester. Hal lain yang juga disoroti adalah penggunaan obat GHB (Gamma hydroxybutyrate) untuk membuat para korban Reynhard tak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan GHB dicampur pada minuman atau alkohol. Zat GHB tidak memiliki rasa, bau, dan warna sehingga tak akan terlihat secara kasat mata. Efek bagi orang yang mengonsumsi GHB bisa tak sadarkan diri dalam waktu cepat.
Reynhard sendiri diketahui tinggal sendirian di apartemennya di Manchester. Berdasarkan keterangan penegak hukum Inggris, Reynhard mengincar korban pria muda, yang dalam keadaan mabuk, dan sedang berjalan sendirian.
Pakar adiksi dan peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr. Hari Nugroho menyebut, GHB yang digunakan Reynhard untuk melumpuhkan korbannya adalah zat psikoaktif yang dapat mempengaruhi neutransmitter di otak, terutama ogamma-aminobutyric acid (GABA) dan Glutamate.
“Jika dikonsumsi, efeknya mirip dengan alkohol atau obat-obatan benzodiazepine,” kata dr. Hari saat dihubungi kumparanSAINS, Selasa (7/1).
ADVERTISEMENT
Kelompok obat benzodiazepine sendiri memiliki efek sedatif atau zat yang dapat meredakan keaktifan dan kegembiraan seseorang. Ini masuk dalam kategori obat penenang.
GHB dahulu sempat digunakan untuk alasan medis, tetapi sekarang tidak digunakan lagi dalam dunia medis karena efek yang ditimbulkan sangat berbahaya.
Obat ini telah lama dikaitkan sebagai obat untuk membius seseorang dengan tujuan pemerkosaan atau kekerasan seksual lain.
Reynhard sendiri diduga telah memperkosa setidaknya 190 pria. Namun, hanya 48 orang yang baru terbukti.
“Sekarang GHB tidak digunakan dalam dunia medis. Lebih banyak karena efek yang ditimbulkan dari jenis obat tersebut sangat berbahaya. Terlebih jika GBH digunakan bersama zat lain seperti alkohol serta obat-obatan yang masuk dalam golongan opioid, misalnya tramadol, codeine dan heroin,” paparnya.
ADVERTISEMENT
GHB juga bisa menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka waktu panjang. Ia membuat penggunanya berisiko lebih tinggi mengalami overdosis. Efek samping dari penggunaan obat ini seperti yang dijelaskan dr. Hari meliputi depresi napas, hilang kesadaran, koma, hingga yang paling fatal adalah kematian.
“Yang jadi permasalahan adalah sifat akumulasi dari G drugs ini. Karena efek high-nya cepat, tetapi cepat turun juga sehingga kecenderungannya pengguna zat tersebut jadi lebih sering menggunakannya,”
Meski kasus perkosaan dan pelecehan seksual yang menjerat Reynhard terjadi di luar negeri, bukan berarti mudah bagi dirinya untuk memperoleh GBH sebagai senjata andalan saat melakukan aksinya. Sebab menurut dr. Hari, di luar negeri GHB termasuk produk ilegal. Reynhard kemungkinan mendapatkan GHB dari pasar gelap atau darkweb.
ADVERTISEMENT
Sementara di Indonesia, dr. Hari mengaku belum pernah menemukan orang yang menggunakan zat psikoaktif seperti GHB.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, menyerukan peninjauan mendesak untuk mengontrol ketat penyalahgunaan obat semacam GHB yang dikaitkan dengan upaya pemerkosaan atau kekerasan seksual. Dia menyebut Reynhard melakukan kejahatan yang memuakkan dan ia sepakat untuk menjatuhi hukuman penjara seumur hidup.