Mengenal Kanker Serviks dan Vaksin Wajib HPV

20 April 2022 8:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menegaskan segera memperbaiki public health life masyarakat di Indonesia. Salah satunya dengan menambahkan vaksin kanker serviks sebagai vaksin wajib bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Musababnya, penderita kanker serviks di Indonesia terus bertambah di setiap tahunnya. Per 2020 saja, ada 36.633 kasus dengan kematian 57,1 persen. Sebuah angka yang besar dan memprihatinkan.
Selain kanker serviks, Menkes juga memasukkan vaksin kanker payudara sebagai vaksin wajib bagi masyarakat. Intinya, kata Jubir Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, vaksinasi bertujuan untuk mencegah kanker serviks dan payudara.
Dengan begitu kedua vaksin ini akan menjadi program pemerintah secara bertahap.

Apa itu kanker serviks?

Dijelaskan Mayoclinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel mulut rahim–bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Penyebab kanker serviks adalah human papillomavirus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Pada dasarnya, sistem imun tubuh yang baik bisa mencegah terjadinya infeksi virus HPV. Namun, bagi beberapa orang HPV bisa bertahan selama bertahun-tahun sehingga sel serviks berubah menjadi sel kanker.
Ilustrasi vagina berdarah setelah berhubungan seksual Foto: Shutterstock

Gejala dan faktor risiko kanker serviks

Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan faktor risiko kanker serviks, antara lain melakukan seks dengan banyak pasangan, aktivitas seksual dini, infeksi menular seksual (IMS), sistem kekebalan tubuh yang lemah, merokok, dan paparan obat pencegah keguguran.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang mengalami kanker serviks stadium awal, biasanya tidak ada gejala atau tanda-tanda yang dirasakan. Namun, saat kanker memasuki stadium lebih lanjut, maka akan timbul gejala antara lain:
Kamu bisa mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan rutin melakukan screening atau menerima vaksin HPV. Kamu juga bisa melakukan tes Pap rutin untuk mendeteksi kondisi prakanker serviks, atau melakukan seks dengan aman dan jangan merokok.
Jika tanda-tanda gejala kanker serviks seperti yang disebutkan di atas muncul, segera datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter.