Mengenal Uma Lulik di Timor Leste, Tempat Penghubung Roh dan Manusia

22 Juni 2021 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uma lulik di Timor Leste. Foto: Isabel Nolasco/wikipedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Uma lulik di Timor Leste. Foto: Isabel Nolasco/wikipedia commons
ADVERTISEMENT
Masyarakat suku Fataluku dari timur jauh Timor Leste sangat menjaga bentuk ekspresi budaya yang menarik dan beragam. Salah satu peninggalan budaya leluhur mereka adalah uma lulik, rumah tradisional yang melambangkan hubungan antara masa lalu dan masa kini, serta orang hidup dan mati.
ADVERTISEMENT
Dikutip Atlas Obscura, hingga saat ini masih ada uma lulik tradisional di seluruh desa adat Timor Leste, serta beberapa rumah replika yang dibangun untuk menghormati tradisi dan menampilkan keahlian orang Fataluku. Uma lulik digunakan untuk tempat ritual, seperti merayakan panen dan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda leluhur.
Perjalanan sejarah kata "uma" dan "lulik" dalam Bahasa Tetun dapat menjelaskan perspektif yang ada saat ini mengenai rumah leluhur. Istilah uma dengan mudah diterjemahkan sebagai “rumah”. Sementara, lulik dapat diterjemahkan dengan kata “suci”.
Uma lulik di Timor Leste. Foto: Isabel Nolasco/wikipedia commons
Uma lulik biasanya dibangun menggunakan bahan batu, kayu, bambu, jerami dan benang. Selain itu, beberapa uma lulik modern menggunakan bahan yang lebih tahan lama, seperti besi dan semen. Desain umi lulik dibikin seperti rumah panggung dan memiliki atap yang menjulang tinggi.
ADVERTISEMENT
Uma lulik yang dibangun akan direnovasi setiap 10 hingga 20 tahun. Proses pembangunan kembali ini dinilai dapat memperkuat ikatan antara masa lalu dan masa kini, serta menghormati tempat para leluhur mereka dilahirkan.
Sebuah uma lulik tidak hanya dimiliki oleh keluarga tertentu, tetapi juga mewakili semua kelompok keturunan lain yang telah membentuk ikatan melalui pernikahan. Pada akhirnya, uma lulik mewujudkan semangat keluarga, sejarah, dan tradisi yang tak bisa terelakkan lagi esensinya.
Uma lulik di Timor Leste. Foto: Nuno_Alex_GM/wikipedia commons

Uma lulik sempat hancur dalam kependudukan Indonesia

Dalam jurnal yang berjudul "Uma Lulik as Heritage: Authorised Heritage Discourse in Timor-Leste," menjelaskan bahwa benda-benda yang disimpan di rumah leluhur jauh lebih penting daripada arsitektur uma lulik itu sendiri, karena mereka adalah inti penting dari bangunan. Dan menjadi salah satu alasan utama mengapa bangunan didirikan.
ADVERTISEMENT
Biasanya, ada orang yang menjaga uma lulik, tinggal di sebelahnya, sehingga barang-barang di dalamnya tidak bisa dicuri. Selama pendudukan militer Indonesia, sebagian besar penduduk Timor Leste bersembunyi di hutan, tidak ada lagi penjaga yang melindungi uma lulik.
Uma lulik di Timor Leste. Foto: Isabel Nolasco/wikipedia commons
Penduduk setempat mencoba menyelamatkan benda-benda yang disimpan di uma lulik, menyembunyikannya atau membawa pusaka bersama mereka. Sayangnya, dalam banyak kasus, hal ini tidak memungkinkan, sehingga benda-benda tersebut hilang atau hancur bersama uma lulik.
Pada tahun 2002, ketika Timor Leste memperoleh kemerdekaannya dari Indonesia, pemerintah setempat mulai membangkitkan lagi adat tradisional dan membangun kembali uma lulik yang sempat hancur.
Selain sebagai simbol adat, kehadiran uma lulik ini juga menjadi bukti ketangguhan masyarakat Fataluku. Uma lulik saat ini merupakan salah satu unsur warisan budaya nasional yang dianggap oleh pemerintah sebagai salah satu simbol negara Timor Leste.
ADVERTISEMENT