'Mesin Pohon' NASA Siap Bikin Oksigen di Mars

20 Maret 2021 18:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MOXIE. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
MOXIE. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil mendaratkan robot penjelajah bernama Perseverance ke Mars pada Februari lalu, NASA kini tengah bersiap untuk bikin oksigen di Planet Merah itu. Dalam beberapa pekan ke depan, sebuah alat bernama MOXIE akan mulai memproduksi oksigen di Mars.
ADVERTISEMENT
MOXIE merupakan akronim dari Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment. Alat generator oksigen ini pertama kali dikembangkan oleh peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 2014 lalu, dan diterbangkan ke Mars bersama Perseverance sejak 2020.
Dalam keadaannya saat ini, Mars tidak ramah bagi manusia. Permukaannya berdebu, dengan sekitar 96 persen gas atmosfer di Mars terdiri dari karbon dioksida. Oksigen di sana hanya mewakili 0,13 persen seluruh gas di atmosfer Mars, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan 21 persen di atmosfer Bumi.
Nah, lewat MOXIE ini, para ilmuwan hendak mengubah karbon dioksida yang berlebih itu untuk jadi oksigen. Tujuannya adalah untuk membantu astronaut di masa depan yang hendak menjelajahi Mars.
“Jika kita bisa menanam pohon di Mars, itu akan melakukan apa yang dilakukan MOXIE. Tapi kami tidak bisa, jadi kami membuat mesin untuk melakukannya," kata Michael Hecht, peneliti utama MOXIE dan direktur penelitian di MIT Haystack Observatory, seperti dikutip The Boston Globe.
ADVERTISEMENT
“Jika kita serius ingin memiliki keberadaan di Mars dan memiliki basis penelitian, kita membutuhkan cara untuk membuat oksigen. Kami tidak dapat terus mengirimkannya dari Bumi, kami tidak dapat menghubungi Amazon untuk pengiriman oksigen dalam semalam.”
Gambar yang diambil oleh Kamera Navigasi, atau Navcams, di atas kapal penjelajah Perseverance Mars NASA menunjukkan lanskap Mars, Sabtu (20/2/2021). Foto: NASA/JPL-Caltech/Handout via REUTERS
Hecht menyebut oksigen tak cuma berguna untuk manusia bernapas. Gas tersebut juga bisa dipakai untuk menghemat ruang di roket antariksa.
Selama ini, kata Hecht, roket antariksa memerlukan ruang yang besar untuk oksigen yang dipakai membakar bahan bakar. Sebagai gambaran, NASA mengatakan bahwa sebuah roket memerlukan 30-45 ton oksigen untuk perjalanan pulang pergi Bumi-Mars.
Nah, dengan memproduksi oksigen di Mars, roket antariksa enggak perlu lagi bawa oksigen banyak-banyak guna bolak-balik antar planet. Dengan cara itu, ruang penyimpanan oksigen di roket juga bisa dipangkas guna kebutuhan yang lain.
ADVERTISEMENT
“Daripada membawanya (oksigen), mengapa tidak membuatnya begitu kita sampai di sana (Mars) saat kita membutuhkannya?” kata Hecht di situs web resmi MIT.
“Oksigen ada di Mars, hanya saja tidak dalam bentuk yang bisa kita gunakan. Jadi itulah masalah yang kami coba selesaikan dengan MOXIE.”
Salah satu sumber oksigen potensial di Mars adalah es yang ada di bawah permukaannya. Namun, menambang es ini akan membutuhkan mesin yang rumit. Penggalian secara fisik dan pengeboran juga akan menimbulkan peralatan jadi aus, yang menjadi masalah jika petugas perbaikan berada di planet yang jauh.
Ilustrasi astronaut. Foto: Shutter Stock
Untungnya, ada sumber daya potensial lain yang dapat dimanfaatkan tim untuk menghasilkan oksigen: atmosfer Mars. MOXIE nantinya bakal berperan layaknya pohon di bumi untuk mengubah karbon dioksida jadi oksigen.
ADVERTISEMENT
“Dengan pendekatan penambangan, Anda harus menambang es, memurnikan dan memprosesnya untuk melepaskan oksigen, dan membawanya kembali, yang bukan merupakan sesuatu yang dapat kami lakukan secara robotik, terutama dalam batasan ruang kami,” kata Hecht.
“Saya ingin menemukan pendekatan yang lebih sederhana. Atmosfer Mars mengandung sekitar 96 persen karbondioksida, jadi kami membuat pohon mekanis kecil, karena itu jauh lebih mudah daripada membangun miniatur perusahaan pertambangan mandiri.”
Meskipun produksi oksigen pertama MOXIE belum dijadwalkan, hal itu diharapkan terjadi pada bulan-bulan pertama penjelajahan robot Perseverance di Planet Merah.
Misi utama Perseverance di sana adalah untuk mendeteksi potensi tanda-tanda kehidupan purba di Mars dengan mengumpulkan bebatuan dan tanah dari kawah Jezero yang diyakini para ilmuwan pernah menampung sebuah danau, menurut situs web NASA. Kemudian, jika semuanya berjalan dengan baik, penjelajah lain akan mengambil sampel pada tahun 2026.
ADVERTISEMENT
Walaupun NASA telah berhasil mengirim 'mesin pohon' MOXIE ke Mars berbarengan dengan robot Perseverance, oksigen yang cukup untuk mendukung astronaut tampaknya masih lama diwujudkan. NASA mengatakan dalam halaman web mereka bahwa MOXIE cuma seukuran baterai mobil, dan setidaknya dibutuhkan mesin pohon lain yang lebih besar 100 kali lipat di masa depan untuk mendukung astronaut dalam misi ke Mars.