Miris, Ada Temuan Bangkai Burung Berisi Sampah Plastik di Suaka Alam

8 November 2019 7:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plastik di dalam bangkai burung di Midway Atoll. Foto: (AP Photo/Caleb Jones)
zoom-in-whitePerbesar
Plastik di dalam bangkai burung di Midway Atoll. Foto: (AP Photo/Caleb Jones)
ADVERTISEMENT
Di tengah birunya Samudra Pasifik, Midway Atoll hadir layaknya sebuah oasis dengan pasir putihnya. Namun sayangnya, suaka burung itu dalam kondisi menyedihkan. Pulau itu dipenuhi sampah plastik dan bangkai burung.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, peneliti menemukan adanya sampah plastik di antara bangkai burung yang mulai menjadi kerangka di pantai putih Midway Atoll. Ada temuan tutup botol, sikat gigi, dan korek api di dalam bangkai burung di sana.
"Tidak ada burung yang bebas plastik di tubuhnya," ujar Athline Clark, peneliti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan pengawas Midway Atoll yang merupakan bagian dari Papahanaumokuakea Marine National Monument.
"Burung-burung itu mengisi perut mereka dengan plastik dan membuat mereka tercekik atau tidak memiliki ruang di perut untuk makanan. Ini membuat mereka mati," lanjut dia kepada AP.
Plastik di dalam bangkai burung di Midway Atoll. Foto: (AP Photo/Caleb Jones)
Midway Atoll adalah rumah bagi koloni albatros terbesar di dunia. Sedihnya, lokasi Midway Atoll berada di tengah Great Pacific Garbage Patch, sebuah area luas yang tertutup sampah di permukaan perairan Samudra Pasifik.
ADVERTISEMENT
Kelly Goodale, ahli biologi U.S. Fish and Wildlife Service AS mengatakan, bahwa sampah plastik yang dibawa Great Pacific Garbage Patch ke Miway Atoll hanya salah satu faktor penyumbang polusi sampah di sana. Menurutnya, burung albatros di sana turut menambah jumlah sampah plastik.
"Burung-burung albatros sering membawa sampah plastik dan memberi makan anaknya dengan sampah itu," ungkap Goodale. "Kami mengestimasi ada sekitar lima ton plastik dibawa oleh albatros ke Midway Atoll tiap tahunnya."
Anak burung di Midway Atoll. Foto: (AP Photo/Caleb Jones)
Albatros menghabiskan banyak hidupnya di lautan. Mereka bisa terbang ribuan kilometer di atas Samudra Pasifik sebelum kembali ke Midway Atoll untuk bertelur serta merawat anaknya.
Burung ini biasanya memangsa telur cumi-cumi yang menempel di potongan plastik. Clark mengatakan ini menjadi alasan kenapa banyak burung memakan sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Polusi plastik ini tidak hanya mengganggu burung-burung penghuni Midway Atoll saja. Anjing laut asli Hawaii yang terancam punah dan penyu hijau bisa mati akibat polusi plastik ini. Selain itu, hiu atau predator lainnya jug bisa terdampak karena memangsa ikan lain yang memakan mikroplastik.