Misteri 17 Mayat Yahudi Abad Pertengahan Inggris, Dibantai Dimasukkan Sumur

6 September 2022 9:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tengkorak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tengkorak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Identitas mayat yang ditemukan pada tahun 2004 selama proyek konstruksi di Norwich, Inggris, akhirnya terungkap. Ilmuwan memperkiran sisa-sisa tulang tersebut kemungkinan adalah orang Yahudi yang dibunuh dalam pembantaian anti-semit lebih dari 800 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut analisis genetik dari sisa-sisa tulang mayat, 17 mayat yang terdiri dari 11 anak-anak dan 6 orang dewasa menunjukkan bahwa mereka adalah orang Yahudi Ashkenazi, yaitu keturunan orang Yahudi yang telah mendirikan komunitas di Eropa utara, terutama di tempat yang sekarang menjadi Jerman dan Prancis, selama periode awal abad pertengahan.
Analisis genetik yang dimaksudkan sendiri adalah analisis genom. Enam orang yang diteliti menunjukkan keturunan genetik yang sama dengan banyak orang Yahudi Ashkenazi.
Populasi Ashkenazi modern memiliki insiden kelainan genetik tertentu yang lebih besar dari biasanya, seperti penyakit Tay-Sachs dan beberapa kanker keturunan.
“Mereka tidak dikenal sebagai Yahudi ketika mereka digali,” jelas Mark Thomas, seorang profesor genetika evolusi manusia di University College London, kepada Live Science.
ADVERTISEMENT
Tulang pertama dari 17 mayat tersebut ditemukan pada tahun 2004. Tulang-tulang ini tak sengaja muncul saat proses penggalian proyek pembangunan pusat perbelanjaan di Norwich. Penemuan ini mengarah pada penyelidikan arkeologi penuh di situs tersebut.
Penggalian menyeluruh akhirnya dilakukan. Di sekitar situs, peneliti lantas menemukan sumur abad pertengahan yang penuh dengan tulang belulang. Jika dijumlah, tulang belulang yang dikumpulkan dari dalam sumur ialah bagian dari dari 17 orang yang dibantai.
Sumur tempat ditemukannya sisa-sisa tulang orang Yahudi. Foto: Rob Farrow
Untuk sementara, sisa-sisa tengkorak itu disimpan oleh Museum dan Layanan Arkeologi Norfolk. Tetapi menyusul kecurigaan yang berkembang bahwa para korban mungkin adalah orang Yahudi, berdasarkan catatan sejarah pembantaian anti-semit, mereka dimakamkan kembali pada tahun 2013 di sebuah pemakaman Yahudi di pinggiran Norwich.
ADVERTISEMENT

Punya keturunan genetik dengan orang Yahudi Ashkenazi kini

Para ilmuwan awalnya memperkirakan tulang milik 17 mayat tersebut berasal dari korban wabah penyakit epidemi atau kelaparan massal. Sebab penanggalan radiokarbon awal menunjukkan tulang-tulang itu berasal dari abad 11 atau 12.
Namun terkini, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka semua memiliki keturunan genetik yang mirip dengan orang Yahudi Ashkenazi saat ini.
Penelitian sejarah mengaitkan pembunuhan mereka dengan pembantaian orang Yahudi di Norwich pada tahun 1190 oleh tentara salib yang digambarkan oleh penulis sejarah pada masa itu, seorang anggota gereja bernama Ralph de Diceto.
“Banyak dari mereka yang bergegas ke Yerusalem bertekad pertama untuk bangkit melawan orang-orang Yahudi sebelum mereka menyerang Saracen [istilah Kristen abad pertengahan yang digunakan untuk Muslim],” tulis Di ceto dalam Imagines Historiarum-nya, yang diterbitkan sekitar tahun 1200.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, pada tanggal 6 Februari [tahun 1190 M] semua orang Yahudi yang ditemukan di rumah mereka sendiri di Norwich dibantai; beberapa berlindung di kastil.”
Antropolog Caroline Wilkinson, seorang profesor di Liverpool John Moores University, menggunakan sisa-sisa untuk membuat rekonstruksi dua wajah korban.
Rekonstruksi wajah digital dari dua individu yang ditemukan di dalam sumur, berdasarkan sisa-sisa kerangka dan DNA. Foto: Caroline Wilkinson/Natural Museum History London
Norwich abad pertengahan sendiri telah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi yang berkembang sejak tahun 1137. BBC melaporkan banyak dari mereka tinggal di dekat sumur tempat para korban ditemukan.
Studi terbaru juga melaporkan temuan sejarah bahwa mereka kemungkinan besar adalah keturunan Yahudi Ashkenazi dari Rouen di Normandia yang diundang untuk menetap di Inggris oleh William Sang Penakluk (Raja William I) setelah tahun 1066, konon agar ia dapat memperoleh pajak mereka dalam bentuk koin daripada di pertanian.
ADVERTISEMENT