Mitos atau Fakta, Kawat Bra Bisa Sebabkan Kanker Payudara?

1 November 2023 11:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kawat bra. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawat bra. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanker payudara hingga saat ini masih menjadi jenis kanker dengan tingkat kasus tertinggi di dunia, kanker satu ini merupakan kanker yang timbul di area payudara ketika sel-sel di payudara mengalami pertumbuhan secara abnormal dan bermutasi hingga membentuk sebuah gumpalan daging yang disebut tumor atau kanker.
ADVERTISEMENT
Kanker ini terus dinobatkan sebagai jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. World Health Organization (WHO) telah mencatat ada sekitar 2.3 juta orang terdiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 kematian secara global per tahun 2020. Ini tentu membuat kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling mendapatkan sorotan di mata publik.
Meski kesadaran akan kanker payudara sudah meningkat dibandingkan sebelumnya, ini juga telah membuat banyak mitos dan fakta yang beredar memberikan informasi-informasi mengenai kanker payudara. Salah satu mitos yang beredar di dalam masyarakat yaitu kanker payudara hanya terjadi pada perempuan. Nyatanya, kanker payudara juga bisa terjadi pada laki-laki meski risikonya jauh lebih kecil dibandingkan wanita.
Tidak berhenti di situ, ada juga mitos yang beredar bahwa penggunaan bra dengan kawat merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Penggunaan bra dengan kawat dinilai lebih baik dalam menahan payudara karena sifatnya yang lebih ketat dan kencang, namun apakah benar anggapan bahwa penggunaannya bisa menyebabkan kanker payudara?
ADVERTISEMENT

Adakah Hubungan Bra dan Kanker Payudara?

Untuk orang yang memiliki riwayat kanker payudara, mungkin akan merasa resah ketika mendengar informasi jika penggunaan bra kawat bisa sebabkan kanker payudara. Anggapan ini datang karena penggunaan bra kawat yang ketat bisa menjadi pemicu dari kanker.
Meski sudah beredar di masyarakat, anggapan ini hanyalah sebuah mitos. Penggunaan bra yang ketat mungkin bisa menimbulkan rasa nyeri jika terlalu sering dikenakan, namun hal tersebut tidak dipercaya untuk cukup kuat dalam menyebabkan kanker. Tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk bisa membuktikan jika bra kawat menyebabkan kanker payudara.
Seluruh wanita memiliki risiko untuk mengalami kanker payudara, oleh sebab itu penting bagi seluruh wanita untuk memahami apa yang menjadi faktor penyebab kanker payudara yang sebenarnya dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, salah satunya dengan melakukan skrining payudara dengan SADARI atau dengan USG payudara secara berkala.
ADVERTISEMENT

Lalu, Apa Penyebab Sebenarnya dari Kanker Payudara?

Kanker disebabkan karena adanya mutasi dalam sel-sel di tubuh kita dan menyebabkan sel tersebut tumbuh secara abnormal, sehingga pada kanker payudara ada terjadinya mutasi pada sel-sel yang ada di payudara.
Ada banyak faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengidap kanker payudara, seperti:
ADVERTISEMENT

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegahnya?

Kanker adalah hal yang tidak bisa kita prediksi kehadirannya, namun bisa kita deteksi sedini mungkin kedatangannya sehingga bentuk penanganan yang dilakukan juga semakin mudah. Kanker payudara bisa dideteksi dengan melakukan SADARI atau perikSA payuDAra sendiRI, yaitu metode pemeriksaan payudara secara mandiri dengan meraba dan mendeteksi adanya benjolan atau tekstur yang tidak normal.
Metode SADARI akan sangat berguna bagi Anda yang memiliki risiko kanker payudara karena pelaksanaan metode ini cukup efektif untuk dilakukan. Anda dapat melakukan SADARI pada saat masih menstruasi di hari ke 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi. Metode ini dilakukan dengan meraba area payudara menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi secara awal kondisi payudara apakah ada benjolan, perubahan tekstur, hingga warna yang abnormal.
ADVERTISEMENT
Anda bisa melakukan metode SADARI pada saat mandi, bercermin, atau sebelum tidur. Dengan melakukan ini secara rutin, Anda bisa berkesempatan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini dan sehingga dokter dapat menangani lebih cepat dengan penanganan tepat.
Namun jika kanker payudara sudah telanjur membesar atau bahkan menyebar ke organ lain, maka pengobatan lebih lanjut mungkin harus dilakukan, seperti radioterapi juga kemoterapi.
Selain itu kanker payudara juga dapat diturunkan risikonya dengan mulai menerapkan hidup sehat, seperti:
ADVERTISEMENT
Selain itu lakukan screening rutin agar dapat meningkatkan potensi Anda untuk mendeteksi kehadiran kanker sedini mungkin. Dokter dapat melakukan USG payudara hingga biopsi jika diperlukan, biopsi sendiri adalah metode pengambilan sebagian jaringan payudara dan hasilnya akan dianalisa di laboratorium untuk dideteksi apakah ada sel kanker dalam jaringan tersebut.
Oleh: dr. Budi Harapan Siregar, Sp.B (K)Onk - Konsultan Onkologi Eka Hospital Bekasi
(AI)