Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Motty, Satu-satunya Gajah Hibrida Hasil Kawin Antar-Spesies Asia dan Afrika
5 Oktober 2023 9:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kalau ditanya adakah gajah paling langka di dunia? Jawabannya adalah Motty. Motty jadi satu-satunya gajah hibrida hasil kawin silang antara gajah Afrika (Loxodonta africana) dan gajah Asia (Elephas maximus).
ADVERTISEMENT
Namun, nasibnya kurang beruntung karena dia mati sekitar dua minggu setelah lahir ke dunia. Meski umurnya singkat, Motty dinobatkan Guinnes World Records sebagai gajah paling langka di dunia.
Motty lahir pada 11 Juli 1978, di Kebun Binatang Chester di Inggris. Nama Motty diambil dari pendiri kebun binatang bernama George Mottershead. Berdasarkan analisis sampel jaringan, Motty merupakan gajah hibrida hasil kawin silang antara Jumbolino, seekor gajah Afrika jantan, dan Sheba, gajah Asia betina.
Ketika Sheba hamil pertama kali, peneliti sudah menduga Jumbolino adalah ayah dari anak Sheba karena dia merupakan satu-satunya gajah jantan di kandang. Namun, masih ada keraguan besar mengenai apakah dua spesies berbeda dapat menghasilkan keturunan yang layak.
Mustahil bagi kedua spesies ini untuk kawin di alam liar mengingat jarak geografis yang sangat jauh, memisahkan wilayah jelajah alami mereka di dua benua berbeda. Terlebih, gajah Afrika dan Asia bukan hanya dua spesies yang berbeda, mereka juga memiliki genera berbeda yang membuat keduanya memiliki jarak yang relatif jauh satu sama lain dalam pohon genetik.
ADVERTISEMENT
Gajah Afrika dan gajah Asia mempunyai beberapa perbedaan fisik yang jelas. Spesies gajah Afrika berukuran lebih besar, tumbuh mencapai 3 hingga 4 meter dari bahu sampai ujung kaki. Sementara gajah Asia tumbuh sekitar 2 hingga 3,5 meter.
Gajah Afrika juga memiliki telinga yang jauh lebih besar, berevolusi secara sempurna sehingga memungkinkan panas memancar dari tubuhnya di sabana, dan cenderung memiliki kulit yang lebih keriput.
Yang unik, Motty memiliki ciri dari keduanya. Bentuk kepala dan telinganya lebih besar seperti gajah Afrika, tapi dia punya lima kuku kaki depan dan empat kuku kaki belakang yang merupakan ciri khas gajah Asia.
Sayang, Motty mengalami masa yang sulit di awal kehidupannya. Dia lahir secara prematur, punya tubuh sangat kurus dan memerlukan perawatan dokter hewan secara intensif. Hanya 10 hari setelah dilahirkan, Motty menderita enterokolitis nekrotikans, masalah pencernaan serius pada hewan yang baru lahir. Dia meninggal pada 21 Juli 1978.
ADVERTISEMENT
Hasil nekropsi menunjukkan Motty menderita infeksi E. coli parah di usus besar dan tali pusatnya. Setelah mati, bangkai Motty diawetkan dan disimpan sebagai koleksi pribadi. Namun kini, mumi Motty disimpan di Museum Sejarah Alam di London.