NASA Luncurkan Roket Raksasa SLS untuk Misi Bulan Malam ini

29 Agustus 2022 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roket SLS dalam perjalanan menuju titik peluncuran di Kennedy Space Center, Florida Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Roket SLS dalam perjalanan menuju titik peluncuran di Kennedy Space Center, Florida Foto: NASA
ADVERTISEMENT
NASA akan meluncurkan roket terbesar dan terkuat yang pernah dibangunnya, Space Launch System (SLS). Peluncuran bernama Artemis 1 ini merupakan peluncuran pertama dari misi jangka panjang Artemis yang menargetkan pendaratan astronaut ke permukaan Bulan pada 2025.
ADVERTISEMENT
Roket SLS akan membawa wahana astronaut Orion Spacecraft ke orbit Bulan. Tujuan keseluruhan dari peluncuran ini adalah test drive, apakah roket SLS dan Orion mendukung misi astronaut di masa depan. Pada perjalanannya, baik SLS dan Orion akan menguji sistem dan kelengkapan. Orion sendiri meluncur sampai hingga orbit Bulan untuk pengujian ini.
SLS akan meluncur pada Senin (29/8) pukul 08.33 waktu setempat atau sekitar 19.33 WIB. Kamu dapat menontonnya secara streaming di channel YouTube NASA.
Peluncuran ini mulanya ditargetkan dilaksanakan 2017, namun banyaknya kendala internal NASA dan over-budget alias pembiayaan yang bengkak, memaksa peluncuran molor hingga 5 tahun kemudian.
SLS adalah roket paling kuat yang dibangun NASA sejauh ini, melebihi Saturn V yang digunakan mendaratkan astronaut Apollo setengah abad yang lalu. Roket ini didukung empat pendorong (booster) raksasa, dan dua pendorong padat (solid booster) menghasilkan gaya dorong hingga 3,9 juta kilogram, dan dapat membawa muatan 27 metrik ton hingga ke orbit Bulan.
Bagian-bagian dari roket SLS dan Orion Spacecraft Foto: NASA
Di atas pendorong SLS terdapat wahana astronaut bernama Orion Spacecraft, meskipun pada misi ini wahana ini belum ditumpangi. Setelah SLS membawa Orion ke orbit Bumi, Orion akan berpisah dan melanjutkan perjalanan ke Bulan dengan pendorong kecil khusus bernama Interim Cryogenic Upper Stage.
ADVERTISEMENT
Misi ini ditargetkan berlangsung sekitar 21-25 hari. Setelah menyelesaikan misi uji sistem di Bulan, Orion akan kembali ke bumi. Di perjalanannya masuk ke atmosfer Bumi, Orion akan menjalani pengujian pelindung panasnya, yang ketika bergesekan dengan udara akan menghasilkan suhu 2.760 derajat Celsius.
Bagian-bagian dari Orion Spacecraft Foto: NASA
Misi Artemis 1 akan disambung dengan Artemis 2 yang membawa astronaut keliling orbit Bulan untuk tes, sekaligus pengumpulan data titik pendaratan. Misi pendaratan sendiri akan dilaksanakan pada Artemis 3 yang ditargetkan dilaksanakan pada 2025. Sementara Artemis 2 ditargetkan meluncur per 2024.
Namun banyak pihak skeptis dengan jadwal ini, berkaca pada proyek NASA yang lain selalu molor.