Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
NASA Temukan Kebocoran di Stasiun Luar Angkasa
1 September 2018 13:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
IFL Science melaporkan, kebocoran tersebut terjadi pada 29 Agustus 2018, tepatnya pukul 11 malam waktu ISS. Kebocoran terdeteksi setelah para petugas pengendali misi di Bumi menemukan adanya penurunan tekanan di ISS.
Saat itu para astronaut di ISS sedang tidur dan NASA memutuskan tidak membangunkan mereka karena tekanan yang hilang dianggap kecil. Pada pagi hari waktu ISS, barulah para astronaut bersama dengan para pengendali misi di Bumi mencari lokasi kebocoran tersebut.
Mereka menemukan, kebocoran terjadi di modul orbit dari salah satu pesawat luar angkasa Soyuz yang sedang menempel di ISS. Untungnya, kebocoran tersebut tidak membahayakan para astronaut yang tinggal di sana.
"Para kru dalam keadaan sehat dan aman. Mereka memiliki persediaan cadangan udara untuk berminggu-minggu di ISS," jelas NASA dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melalui akun Twitter -nya, NASA juga memberikan penjelasan bahwa para kru ISS tidak dalam keadaan bahaya dan sedang bekerja sesuai prosedur untuk mengatasi masalah kebocoran tersebut.
Para astronaut dan kosmonaut di ISS sekarang sedang bekerja bersama dengan para pengendali misi di Bumi untuk mengatasi hal tersebut. Untuk sementara, lubanh kebocoran itu sudah diberi tambalan darurat. Dan menurut menjelaskan seorang ahli NASA, saat ini sedang disiakan juga tambalan permanen bagi kebocoran itu.
Jadi meski kebocoran di ISS tersebut telah berhasil diatasi, setelahnya tetap diperlukan adanya reparasi lanjutan.
Lubang yang timbul dan menyebabkan kebocoran di ISS tersebut diduga terjadi akibat hantaman sebuah mikrometeorit. Namun begitu, penyebab pasti dari kebocoran masih belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Ukuran lubang kebocoran tersebut sebenarnya sangat kecil. Jika dibiarkan saja, ISS sebenarnya masih tidak akan kehabisan udara setidaknya hingga selama 18 hari.
Selain itu, lubang tersebut juga tidak menyebabkan masalah pada pesawat luar angkasa Soyuz MS-09. Pesawat tersebut rencananya tetap akan digunakan untuk membawa pulang tiga kru dalam beberapa bulan ke depan.
Meski tidak menimbulkan dampak yang berbahaya, kejadian bocornya ISS tetap selalu mengkhawatirkan.
Untuk menghadapi kebocoran yang lebih besar atau kerusakan parah di ISS akibat adanya sebuah sampah luar angkasa dengan ukuran cukup besar mengarah ke stasiun luar angkasa ini, para astronaut di ISS telah memiliki rencana evakuasi.
Namun untungnya, meski dilaporkan telah terjadi beberapa kali kebocoran di ISS, para astronaut belum pernah harus melakukan evakuasi.
ADVERTISEMENT
Bocornya ISS akibat mikrometeorit memang kerap menjadi masalah. Sebab, ukuran meteorit-meteorit kecil berukuran kurang dari dua milimeter ini membuat pergerakan mereka tidak bisa dilacak.
Hal ini menyebabkan ISS selalu berada dalam risiko terkena hantamannya dan mengalami kejadian kebocoran seperti ini.
Perlu diketahui, ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan 27 ribu kilometer per jam. Jadi, meski para astronaut di sana bisa menikmati indahnya pemandangan luar angkasa, risiko yang mereka hadapi setiap harinya cukup tinggi karena tempat tinggal mereka di sana senantiasa berisiko bertumbukan dengan objek-objek lain di luar angkasa seperti mikrometeorit tersebut.